Oleh :Wiwin
Juliyanti(110422425527)
S1 Accounting,
State University of Malang
Offering EE
PEMUDA DAN
EKSISTENSINYA DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN BANGSA
“Indonesia
memang negara kaya tapi orang-orangnya pemalas dan suka melalaikan tanggung
jawab yang diberikan”. Mungkin itulah
sepatah kalimat yang diberikan oleh orang Jepang jika ditanya tentang Indonesia.
Sekiranya wajar saja jika ‘penghinaan’ itu dilontarkan kepada masyarakat Indonesia.
Karena memang kenyataannya kita harus dengan malu mengakui itu. Bagaimana
tidak, bangsa indonesia yang ‘katanya’ negara subur makmur gemah ripah loh jinawi tetapi untuk memenuhi sandang
dan pangan saja harus ‘utang’ kepada tetangga. Katanya Indonesia punya
beribu-ribu hektar lahan tebu, tapi mengapa untuk minum teh saja harus
mengimpor gula dari luar negeri. Yang lebih ironis lagi, adalah ‘indonesia mengimpor
garam dari luar negeri?’ Padahal dalam peta terpampang jelas wilayah kita
kepulauan dan lautan yang membentang dari Sabang hingga Merauke yang mempunyai
lebih dari tujuh belas ribu pulau. Sering kita baca juga indeks kekayaan wilayah NKRI, yang menyebutkan “Indonesia
adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan”.Tapi untuk
memenuhi kebutuhan ‘dapur’ saja harus bergantung pada orag lain. Lantas dimana
kekayaan yang sering dibanggakan selama ini?
Mungkin itu hanya sebagian kecil contoh “Betapa tragisnya stabilitas ekonomi negeri
ini’. Krisis dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa pun tidak dapat
terelakkan lagi. Indonesia sudah sangat kompleks dalam menghadapi segala
permasalahanya tidak hanya pada krisis moral dan kepercayaan para pemimipinya
akan tetapi juga krisis ekonomi yang sangat mempengaruhi stabilitas sandang dan
pangan. Kemandirian bangsa tinggalah cita-cita yang kembang kempis dimakan arus
global yang berkembang pesat.
Tidak bisa dipungkiri Indonesia memang punya Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Namun,
kenyataanya banyaknya SDA tersebut tidak
bisa menjadikan negara ini menjadi lebih unggul. Bahkan untuk bisa sejajar dalam
kemajuan dengan bangsa lain pun masih sulit. Bisa dibilang sudah tertinggal
jauh. Jika berkaca pada negara -negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Seharusnya kita bisa mengatkan “kita
bisa” bahkan kita seharusnya “lebih bisa” dari mereka jika dilihat dari sudut
sumber daya alam yang kita miliki. Kita punya berbagai macam flora dan fauna yang
tersebar diseluruh nusantara, tanah kita adalah tanah “surga”, tongkat,kayu dan batu jadi tanaman seperti dalam
lagunya Koes Plus Kolam Susu, yang itu semua tidak dipunyai oleh negara lain,
termasuk Jepang. Akan tetapi yang jadi pertanyaan adalah mengapa kita “tidak bisa” seperti mereka
bahkan lebih dari mereka? Nah, mungkin jawabannya adalah karena tidak punyanya
kita akan Sumber Daya Manusia (human resources atau SDM) yang mampu mengelola
dan meningkatkan pembangunan ekonomi yang juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Lalu, siapa yang menjadi SDA
tersebut? Tentu saja kita, pemuda sebagi penerus dan pemangku cita-cita bangsa
ini. Pada keadaan inilah pemuda mempunyai kesmpatan. Sebuah kesempatan untuk
memperbaiki anjloknya berbagia aspek kehidupan khususnya dalam bidang ekonomi.
Peranan Pemuda
dalam Pembangunan Kemandirian Bangsa.
Sebagai pemuda sudah selayaknya kita mengambil peran kita dalam
kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai
generasi penerus bangsa yaitu mampu
melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung perekonomian yang
memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa pemuda harus bisa melanjutkan dan
mengisi perananya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa termasuk dalam bidang
ekonomi. dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita kemandirian bangsa dibidang
perekonomian.
Yang pertama adalah
meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam proses industri, tanpa adanya
peningkatan tersebut kita tidak akan mampu besaing karena kenyataanya masyarakat
kita lebih percaya pada produk luar, dengann alasan harga yang lebih rendah. Sebuah kalimat ‘kemandirian” akan terealisasikan jika sebagai
penggerak pembangunan pemudanya mampu meciptakan konsep kreatifitas dan daya
saing guna memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri, baik dalam kebutuhan sandang,
pangan maupun papan. Bukan seperti realita sekarang ini dimana masyarakat kita
tidak mampu memenuhi kesejahteraan hidupnya sendiri. Sebagai bangsa yang
berpenduduk lebih dari dua ratus tiga puluh juta jiwa, bisa disebut sangat
memprihatinkan jika sebagian besar SDA
dan aset-aset negara dikuasai dan dimiliki oleh pihak asing. Sudah berapa
perusahaan dan instansi asing yang ‘numpang tinggal” di negara kita? Kita juga
tidak bisa menyalahkan orang-orang luar yang bisa mengeruk banyak keuntungan
dari usaha pembodohanya terhadap kita. Karena kita sendiri yang memang
mau-maunya dibodohi. Degan alasan inilah pemuda harus membangun perubahan.
Yang kedua adalah membiasakan untuk menjadi something
maker yang selalu muncul dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya sehingga
kita sebagai pemuda tidak hanya menjadi something
taker, muncul ini ikutan ini, muncul itu ikutan itu. Harus kita
akui arus globalisasi
yang berkembang dewasa ini meyebabkan kaburnya batasan antar negara. Tak terkecuali dalam bidang ekonomi.
Akses keluar masuk antar negara sudah tidak dapat dibendung. Proses
kegiatan ekonomi yang meliputi produsi ,konsumsi dan distribusi sudah tidak mengenal batas Negara. Perdagangan barang jasa
maupun modal sudah sangat terbuka bagi pasar-pasar
asing, sehingga kesempatan untuk bersaing semakin
terbuka
lebar. Kita bisa dengan bebas keluar masuk pasar internasional, dan
justru keadaan inilah yang menjadi kelemahan kita, karena pada
kenyataanya barang dan jasa yang kita hasilkan belum mampu bersaing dengan pasar
dunia. Dalam keadaan seperti inilah pemuda dituntut untuk lebih kreatif
dalam mengelurakan ide-idenya karena untuk menghadapi globalisasi dan perubahan yang semakin pesat ini sangatlah dibutuhkan peranan pemuda dalam perencanaan manjadi
pemuda yang inovatif, kreatif,kompetitif, mandiri serta mempunyai ketangguhan
untuk tetap bertahan pada persaingan dengan dunia luar. Karena yang sebenarnya
perlu dibangun oleh bangsa Indonesia adalah kualitas SDM (Human Resources) nya dimana
kekuatan terbesar human resources tersebut
ada pada generasi muda
Yang ketiga adalah mewujudkan kemandirian dan kemajuan bangsa yang
perlu didukung oleh kemampuan mengembangkan potensi diri dan konsep yang
terarah. Konsep kemandirian itu sendiri
bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan dan pengerjaan segala sesuatu untuk diri
sendiri dengan kekuatan dan kemamuan sendiri, sebisa mungkin tidak bergantung
pada orang lain sesuai dengan semangat
berdikari (berdiri diatas kaki sendiri) sesuai dengan yang dicita-citakan oleh
Bung Karno. Tidak mudah memang, apalagi melihat realita pemuda saat ini yang
selalu bersikap apatis, yang menurut mereka tanpa perubahanpun semuanya akan
baik-baik saja, tentu, karena meraka
sudah terbiasa hidup enak. Padahal
konsep kemandirian yang meliputi swdaya, swasembada dan swakarya itu
membutuhkan peranan dari pemuda untuk menjadi creator. Pemuda harus dididik
untuk mempunyai rancangan yang matang akan tatanan
ekonomi bangsa ini. Karena kita tahu pemuda atau generasi muda sangat peka dan mudah
beradaptasi dengan perubahan dan
berbagai tantangan yang dihadapi, pada potensi inilah kita mengharapakan pemuda
untuk bisa jadi economic agent change atau agen perubahan dalam bidang ekonomi.
Mampu mengembangkan perekonomian yang didukung oleh skill dan penerapan
teknologi yang ada tentu saja akan menghasilkan output yang memuskan bagi
perekonomian bangsa ini.
Sebagai sosok yang hidup
dalam neraca perusahaan yang bernama Indonesia ini, pemuda tidak hanya
menjadi “modal” akan tetapi juga sebagai “aset atau harta”, pemuda bisa
dideskripsikan sebagai balance account atau akun penyeimbang, dimana dalam sisi kredit menjalankan
perannya sebagai manusia yang bermodalkan imtaq dan iptek sehingga pada sisi
debit bisa menghasilkan output yang berupa pembangunan kemandirian.
Dengan demikian peranan pemuda dalam
pembangunan bangsa ini terutama dalam pembangunan perekonomian sangat
dibutuhkan. karena pada hakikatnya ,
pembangunan yang perlu dilakukan bangsa
indonesia adala pembangunan insan-insanya, agar bisa menjadi sumberdaya manusia
yang berkualitas, Karena SDA yang melimpah saja tidak cukup jika tidak didukung oleh SDM yang berkompeten
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita
harus percaya bahwa para pemuda Indonesia yang lahir dan hidup pada saat
ini bisa membangun perekonomian demi
kemajuan dan kemandirian bangsa serta mampu
membwa Indonesia menuju developed country( negara maju) sehingga tidak
hanya berada pada status quo sebagai developing country ( negara berkembang) . Karena
dengan kemandirian dan eksistensi dalam pembangunan itulah kita akan diakui dan
bermartabat dalam pergaulan dunia, dan itu menjadi tugas kita sebagai generasi
muda untuk mewujudkannya. Melalui
semangat dan eksistensi kita menjadi seorang pemimpin dan penumpu
harapan dimasa depan.
Daftar Riwayat
Hidup
Nama : Wiwin
Juliyanti
TTL :
Sragen,22 Juli 1993
NIM :
110422425527
Jurusan : Ekonomi
Prog.Studi : S1 Akuntansi
Alamat : Mlale Rt
04/02, Ds Mlale, Kec. Jenar, Kab. Sragen, Jawa Tengah.
No HP :
085728941359
Riwayat
Pendidikan:
-Tamat SD (SD N
Mlale 1) Tahun 2005
-Tamat SMP (SMP N
1 Tangen) Tahun 2008
-Tamat SLA (SMK N
1 Sragen ) Tahun 2011
Penghargaan Yang
Pernah diraih:
Sekolah Dasar:
-Juara I Lomba MIPA Tk Kecamatan (2004)
-Juara I Lomba Siswa Teladan Tk Kecamatan (2004)
-Siswa Teladan Putri Tk Kecamatan (2004)
-Juara II Lomba Mapel IPA (2004)
-Juara Lomba Dokter Kecil
SMP
-Juara IV Menulis essay th
2007 Tk Kabupaten
-Juara I Pararel Ujian Nasional Tk Sekolah
SMK
-Juara I dan Umum Lomba Akuntansi (Pekan Olimpiade Akuntansi
SMA-SMK Tk Jawa Tengah) th 2010
-Juara I Lomba Ketrampilan
Siswa SMK Akuntansi (Tk Kabupaten) th 2010
-Juara III LTTK Koperasi Tk Kabupaten(th 2009)
-Juara I Debat B. Inggris SMK Tk Kabupaten(kelompok)(2009)
-Juara Harapan III Debat B.Inggris SMK Tk Jateng(kelompok)(2009)
-Juara III Telling Story Ranting Pramuka Kab Sragen (2010)
Tk.Sekolah:
-Juara I Lomba Siswa Teladan SMK N 1 Sragen(2010)
-Juara I Lomba Geguritan SMK N 1 Sragen(2009)
-Juara I Lomba Pidato Bahasa Indonesia dan Kartini’s Day SMK N 1
Sragen(2010)
-If You
Want To SEE The rAinbow,,,First YoU should FeEl the Rain..-
gANBATTE.......!!!
Komentar