Langsung ke konten utama

ESSAY: JANGAN MEWARISKAN GENERASI COPY-PASTE UNTUK INDONESIAMU

JANGAN MEWARISKAN GENERASI COPY-PASTE UNTUK INDONESIAMU
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
Pemuda harapan bangsa, pemuda tulang punggung negara, pemuda pelopor pembangunan dan sebagainya. Begitu banyak predikat yang mengagungkan sosok pemuda. Jelas memang karena hakikatnya pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam harapan. Hal ini terasa wajar karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan pembangunan bangsa ini.
 Penegasan akan pengharapaan terebut sekaligus mengakui bahwa eksistensi, kemampuan, kiprah dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Wajah Indonesia masa depan sebagian tergambar pada potret para pemudanya. Perubahan dan eksistensi Indonesia dalam berkehidupan sekarang tertumpu kepada para pemuda yang mempunyai kedudukan strategis untuk pembangunan bangsanya.
Tidak bisa dipungkiri Indonesia memang punya Sumber Daya Manusia besar yang didalamnya di dominasi oleh pemuda serta karunia Sumber Daya Alam  yang berlimpah. Namun  realita banyaknya SDA dan SDM  tersebut tidak bisa menjadikan negara ini lebih unggul. Bahkan untuk bisa sejajar dengan bangsa lain dalam kemajuanpun masih sulit.
Disaat bangsa ini kokoh dalam keunggulan komparatif seperti sumber daya alam yang hampir tidak terbatas, bangsa ini justru sangat lemah dalam keunggulan kompetitif yaitu kekuatan sumber daya manusianya. Seharusnya pemuda bangsa meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada setiap nafas perjuangannya. Pemuda Indonesia adalah pemilik masa depan Indonesia, bukan pemuda bebek  yang hanya bisa meniru dan menurut. Pemudalah  yang seharusnya mendesain masa depan bangsa ini. Jika dunia punya Mark Zuckerberg, Bill Gates dan Jack Dorsey mengapa kita tidak?




Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Sudah saatnya  Indonesia berhenti berkoar-koar membanggakan kekuatan sumber daya alam dan jutaan pemuda yang dimilikinya karena sejatinya yang dibutuhkan bangsa ini adalah kualitas, termasuk kualitas pemuda yang diharapkan mampu mengelola kuantitas sumberdaya yang sangat melimpah.
Menjadikan masa lalu sebagai sebuah pelajaran untuk menaruh harapan di masa depan seharusnya menjadi  bagian dari perjuangan mengisi kemerdekaan untuk pemuda saat ini, namun realitanya tidak banyak pemuda sadar akan hal itu. Pujian presiden pertama bangsa Indonesia, Roekarno “berikan aku sepuluh orang pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” akan menjadi  benar jika saja pemuda sekarang memiliki jiwa patrioisme seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno. Namun apakah demikian pemuda kita saat ini? Tidak!
Hari ini,berikan aku sepuluh orang pemuda maka akan kubentuk boyband, berikan aku sepuluh orang pemudi maka akan kubentuk girlband. Memang tidak salah, akan tetapi sebagai bangsa yang punya jati diri menaruh harapan besar kepada generasi-generasi pembudidaya copy paste sungguh memalukan. Pemuda yang harusnya bisa menjadi barometer keberhasilan suatu bangsa nyatanya tidak bisa menunjukkan prestasi  kemandirian bangsa dan justru mengalami krisis identitas. Lantas, bagaimana bangsa ini dapat mewujudkan cita-citanya jika para pengemban amanah tidak lepas dari jiwa-jiwa plagiat, peniru dan pengikut? Sedangkan kita tahu, kemandirian bangsa membutuhkan generasi-generasi yang memiliki semangat pergerakan, pencipta ide kreatif sekaligus sosok agent of change.
Peran penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Pertama, menjadi generasi yang berdikari. Generasi muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil perannya untuk mewujudkan kemajuan dengan  daya kreasi yang tak pernah terhenti dan bertahan dengan kemampuan sendiri dalam menghadapi berbagai rintangan. Dengan kemampuan para pemuda dalam melakukan perannya yang dilandasi dengan prestasi dan kerja nyata, tentu perubahan  akan cepat dirasakan bangsa ini.
Kedua, menjadi pemuda harapan bukan lagi memanggul senapan untuk berperang akan tetapi  memiliki inovasi, menciptakan kreatifitas  dan memberikan manfaat bagi orang lain. Konsep pemuda harapan dengan kemampuan melihat bagaimana kecenderungan manusia dan dunia di masa depan seperti seperti inilah yang perlu dimiliki oleh pemuda Indonesia saat ini dan masa mendatang.
Disinilah perlunya membangkitkan pemuda-pemuda kita menjadi sosok inovatif dan kreatif  yang membiasakan untuk menjadi something maker yang selalu muncul dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya sehingga kita sebagai pemuda tidak hanya menjadi something taker dan pada akhirnya menjadi budak modernisasi dalam era globalisasi. Karena hakikatnya cita-cita dan masa depan bangsa ini bergantung pada kualitas human  resources-nya  dimana kekuatan terbesar human resources tersebut  ada pada generasi muda.
Sebagai  sosok  yang hidup  dalam perusahaan yang bernama Indonesia, pemuda tidak hanya menjadi “modal” yang diagung-agungkan nominalnya tetapi juga sebagai “aset”. Pemuda bisa dideskripsikan sebagai balance account atau akun penyeimbang  dimana dalam sisi kredit menjalankan perannya sebagai manusia yang bermodalkan imtaq dan iptek dan pada sisi debit bisa menghasilkan output yang berupa kemandirian sehingga bangsa ini tidak akan kehausan generasi untuk kepemimpinan negara di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LANGKAH-LANGKAH, PANDUAN, CARA MENGKRITISI ARTIKEL DAN KRITIK JURNAL

Panduan ini perlu latihan dan latihan agar supaya lebih kritis dan efisien dalam mengkritik sebuah artikel. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut: A.    Tahap Pengumpulan Informasi Awal Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada sebuah artikel penelitian ilmiah, seperti 1.    Nama penulis 2.    Judul artikel 3.    Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman 4.    Tujuan penelitian 5.    Hasil/ temuan utama 6.    Kesimpulan umum B.    Tahap Pemberian Kritik Pada tahap pengkritikan sebuah artikel ilmiah, hal yang terpenting adalah kualitas opini pengkritik atas artikel tersebut. Sebelum mulai mengkritik, terlebih dahulu membaca keseluruhan artikel guna mendapatkan gambaran atas isi artikel. Kemudian baca kembali dan mulailah menganalisa dan mengkritik, pada tahapa ini diperlukan lembar catatan a...

CONTOH SOAL LKS AKUNTANSI

                                                            1. The right of owners in a business is......    A. Assets                   D. Revenue    B. Liabilities              E. Expenses    C. Owner’s equity 2.          A list of assets,........., and owner’s equity of a business entity as of a spesific date is called balance sheets.    A. Assets                   D. ...

DEFINISI TEKNIK PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

Definisi Teknik Menurut Para Ahli       Gerlach dan Ely (Hamzah B Uno, 2009:2). Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.       Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1158). Teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.       Al Khazin (2010). Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.       Cecep (2008). Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.        Kamus Dewan (Edisi ketiga). Teknik adalah kaedah mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.       Edward M. An...