AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
Masalah
akuntansi dalam produk bersama adalah masalah alokasi biaya bersama.
Alokasi tersebut bertujuan untuk penetuan harga pokok dan penentuan
nilai persediaan. Denga kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama
adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk
kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan
kepentingan.Ada beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama:
- Metode harga pasar / nilai harga jual (sales value method)
- Metode unit kuantitas / unit fisik (quantitative unit method)
- Metode harga pokok per unit (unit cost method)
Metode Nilai Harga Jual
Metode ini lebih populer dibandingkan kedua metode yang lain. Menurut metode ini pengalokasian biaya bersama dapat menimbulkan situasi :
- Harga jual sudah diketahui saat split off
Harga jual belum diketahui saat split off
Harga jual sudah diketahui setelah split offBila harga jual sudah diketahui saat split off maka biaya bersama dialokasikan ke masing – masing jenis produk dengan cara membagi total nilai harga jual setiap produk dengan total nilai jual seluruh produk yang diproduksi yang akan menghasilkan rasio dari mesing – masing jenis produk. Rasio ini kemudian di kalikan dengan total biaya bersama.
Berikut ini dikemukakan kedua kemungkinan tersebut:
Contoh 1:
PT. PRIMATA memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.
Berikut ini data produksi bulan Januari 2009:
Keterangan |
Produk
| ||
X
|
Y
|
Z
| |
Jumlah unit diproduksi | 60.000 | 64.000 | 40.000 |
Nilai harga jual saat split off | |||
Per unit | Rp.6,00 | Rp.5,00 | Rp.7,00 |
Total | Rp.360.000,00 | Rp.320.000,00 | Rp.280.000,00 |
Total biaya bersama adalah sebesar Rp.528.000,00
Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk!
Jawab:
Untuk memperjelas persoalan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
dasar alokasi total dari masing – masing produk:
dasar alokasi total dari masing – masing produk:
X = 60.000 x 6 = 360.000
Y = 64.000 x 5 = 320.000
Z = 40.000 x 7 = 280.000
Total = 960.000
Alokasi biaya bersama :
X = 360/960 x Rp. 528.000 =Rp. 198.000
Y = 320/960 x Rp. 528.000 = Rp. 176.000
Z = 280/960 x Rp. 528.000 = Rp. 154.000
Total Rp. 528.000
-
Harga jual tidak diketahui pada saat split-offHarga jual produk bersama pada saat split-off sangat mungkin tidak diketahui terutama sekali bila produk tersebut masih memerlukan proses produksi lebih lanjut. Dalam keadaan ini harga jual produk tersebut pada saat menjadi produk selesai tetap harus diketahui. Harga jual dari produk bersama dalam hal ini disebut harga jual " Hipotesis ". Harga jual hipotesis adalah harga jual produk selesai dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih lanjut produk bersama yang telah terpisah ( split-off ).
Contoh 2:
PT. MAJU MUNDUR memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.
Berikut ini data produksi bulan maret 2008:
Keterangan |
Produk
| ||
X
|
Y
|
Z
| |
Jumlah unit diproduksi | 60.000 | 64.000 | 40.000 |
Nilai harga jual
Per unit
|
Rp.9,00
|
Rp.8,00
|
Rp.8,00
|
Biaya untuk memproduksi lebih lanjut | Rp.20.000,00 | Rp.40.000,00 | Rp.10.000,00 |
Total biaya bersama adalah sebesar Rp. 528.000
Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk.
Jawab:
Atas dasar data tersebut dibuat perhitungan harga jual hipotesis sebagai berikut:
Produk | Unit | Harga jual | Biaya tambahan | Harga jual hipotesis |
X | 60.000 | Rp.9 | Rp.20.000 |
Rp.520.000
|
Y | 64.000 | Rp.8 | Rp.40.000 |
Rp.472.000
|
Z | 40.000 | Rp.8 | Rp.10.000 |
Rp.310.000
|
Rp.1.302.000
|
Alokasi biaya bersama adalah sebagai berikut :
Cost X = 520.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 210.876
Cost Y = 472.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 191.410
Cost Z = 310.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 125.714
Bila
sudah diketahui alokasi dari biaya bersama ke masing – masing produk,
maka total biaya produksi produk X, Y, Z dapat diketahui yaitu alokasi
biaya bersama ditambah dengan biaya tambahan masing – masing produk.
Selanjutnya biaya per unit akan dapat dihitung pula.
Dari data diatas biaya atau harga pokok per unit adalah :
Untuk produk X = (Rp. 210.876 + Rp. 20.000) / 60.000 = Rp.3,8479
Y = (Rp. 191.410 + Rp. 40.000) / 64.000 = Rp. 3,6158
Z = (Rp. 125.714 + Rp. 10.000) / 40.000 = Rp. 3,3929
Metode unit kuantitas ( quantitative unit method )
Menurut
metode ini, dasar alokasi dari biaya bersama adalah jumlah kuantitas
yang diproduksi unit masing – masing produk. Satuan kuantitas yang
dimaksud adalah seperti unit, ton, kilogram, buah, dll
Dalam
metode ini syarat yang harus dipenuuhi adalah bahwa satuan unit
kuantitas harus sama. Bila satuan kuantitas tidak sama maka akan ditemui
kesulitan dalam alokasi yang akan dilakukan. Namun demikian bila
terjadi juga satuan kuantitas yang tidak sama maka biasanya yang
digunakan adalah satuan kuantitas yang paling umum digunakan atas produk
yang dimaksud. Perhitungan alokasi biaya bersama dalam metode ini
adalah dengan membagi jumlah dari kauntitas masing – masing produk
dengan jumlah total dari keseluruhan kuantitas semua produk. Hasilnya
dikalikan dengan total biaya bersama akan mendapatakan alokasi dari
biaya bersama dari masing – masing produk.
Dalam
metode ini bila dihitung harga pokok per unit pada saat dialokasikan
biaya bersama akan menghasilkan harga pokok perunit yang sama. Bila
tidak diproses lebih lanjut maka harga pokok perunit tidak akan berbeda,
sehingga dalam pengertian ini produk bersama yang telah berdiri sendiri
harus ada yang diproses lebih lanjut.
Contoh 3:
Dari contoh terdahulu (contoh 1), yaitu dari 3 produk yang dimiliki sebagai berikut :
X= 60.000 unit
Y= 64.000 unit
Z= 40.000 unit
= 164.000 unit
Total biaya bersama (Joint Cost) = Rp. 528.000
Diminta :
Alokasi biaya bersama tersebut !!!
Jawab :
Alokasi biaya bersama :
Produk X= 60.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp. 193.171
Produk Y= 64.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.206.049
Produk Z= 40.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.128.780
Harga pokok perunit :
Produk X = ( 193.171/60.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195
Produk Y = (206.049/64.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195
thankyouu for this useful post hehe
BalasHapusi can understand better than using my own teacher's handout !