Langsung ke konten utama

AKUNTANSI BIAYA:: PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (JOIN PRODUCT AND BY PRODUCT)



AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah masalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penetuan harga pokok dan penentuan nilai persediaan. Denga kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan kepentingan.

    Ada beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama:


  1. Metode harga pasar / nilai harga jual (sales value method)
  2. Metode unit kuantitas / unit fisik (quantitative unit method)
  3. Metode harga pokok per unit (unit cost method)

    Metode Nilai Harga Jual
Menurut merode ini, biaya bersama dialokasikan menurut nilai jual dari masing – masing atau jenis produk. Dasar pemikiran untuk mengalokasikan atas dasar nilai harga jual ini adalah bahwa ada hubungan langsung yang erat antara harga pokok dengan harga jual dari suatu produk. Harga jual suatu produk akan sangat ditentukan oleh harga pokok untuk memproduksi produk tersebut. Oleh sebeb itu, biaya bersama sudah selayaknya dialokasikan atas dasar harga jualnya.

Metode ini lebih populer dibandingkan kedua metode yang lain. Menurut metode ini pengalokasian biaya bersama dapat menimbulkan situasi :


  1. Harga jual sudah diketahui saat split off

  2. Harga jual belum diketahui saat split off

  3. Harga jual sudah diketahui setelah split off


    Berikut ini dikemukakan kedua kemungkinan tersebut:

    Bila harga jual sudah diketahui saat split off maka biaya bersama dialokasikan ke masing – masing jenis produk dengan cara membagi total nilai harga jual setiap produk dengan total nilai jual seluruh produk yang diproduksi yang akan menghasilkan rasio dari mesing – masing jenis produk. Rasio ini kemudian di kalikan dengan total biaya bersama.
    Contoh 1:

    PT. PRIMATA memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.

    Berikut ini data produksi bulan Januari 2009:
Keterangan 
Produk 
X 
Y 
Z 
Jumlah unit diproduksi 60.000 64.000 40.000 
Nilai harga jual saat split off 


Per unit Rp.6,00 Rp.5,00Rp.7,00
Total Rp.360.000,00Rp.320.000,00Rp.280.000,00

Total biaya bersama adalah sebesar Rp.528.000,00

Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk!

Jawab:

Untuk memperjelas persoalan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
dasar alokasi total dari masing – masing produk:
X = 60.000 x 6 = 360.000
Y = 64.000 x 5 = 320.000
Z = 40.000 x 7 = 280.000
Total        = 960.000

Alokasi biaya bersama :
X = 360/960 x Rp. 528.000 =Rp. 198.000
Y = 320/960 x Rp. 528.000 = Rp. 176.000
Z = 280/960 x Rp. 528.000 = Rp. 154.000
Total                 Rp. 528.000


  1. Harga jual tidak diketahui pada saat split-off
    Harga jual produk bersama pada saat split-off sangat mungkin tidak diketahui terutama sekali bila produk tersebut masih memerlukan proses produksi lebih lanjut. Dalam keadaan ini harga jual produk tersebut pada saat menjadi produk selesai tetap harus diketahui. Harga jual dari produk bersama dalam hal ini disebut harga jual " Hipotesis ". Harga jual hipotesis adalah harga jual produk selesai dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih lanjut produk bersama yang telah terpisah ( split-off ).
    Contoh 2:

    PT. MAJU MUNDUR memproduksi 3 buah jenis produk. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk bersama sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya bersama.

    Berikut ini data produksi bulan maret 2008:
Keterangan 
Produk 
X 
Y 
Z 
Jumlah unit diproduksi 60.000 64.000 40.000 
Nilai harga jual
Per unit
Rp.9,00
Rp.8,00 
Rp.8,00 
Biaya untuk memproduksi lebih lanjutRp.20.000,00Rp.40.000,00Rp.10.000,00

Total biaya bersama adalah sebesar Rp. 528.000

Diminta:
Alokasikan biaya bersama tersebut pada masing – masing produk.

Jawab:

Atas dasar data tersebut dibuat perhitungan harga jual hipotesis sebagai berikut:

Produk Unit Harga jual Biaya tambahan Harga jual hipotesis 
X 60.000 Rp.9 Rp.20.000 
Rp.520.000 
Y 64.000 Rp.8 Rp.40.000 
Rp.472.000 
Z 40.000 Rp.8 Rp.10.000 
Rp.310.000 




Rp.1.302.000 
Alokasi biaya bersama adalah sebagai berikut :

Cost X = 520.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 210.876
Cost Y = 472.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 191.410
Cost Z = 310.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 125.714

Bila sudah diketahui alokasi dari biaya bersama ke masing – masing produk, maka total biaya produksi produk X, Y, Z dapat diketahui yaitu alokasi biaya bersama ditambah dengan biaya tambahan masing – masing produk. Selanjutnya biaya per unit akan dapat dihitung pula.
Dari data diatas biaya atau harga pokok per unit adalah :
Untuk produk X = (Rp. 210.876 + Rp. 20.000) / 60.000 = Rp.3,8479
         Y = (Rp. 191.410 + Rp. 40.000) / 64.000 = Rp. 3,6158
         Z = (Rp. 125.714 + Rp. 10.000) / 40.000 = Rp. 3,3929

Metode unit kuantitas ( quantitative unit method )

    Menurut metode ini, dasar alokasi dari biaya bersama adalah jumlah kuantitas yang diproduksi unit masing – masing produk. Satuan kuantitas yang dimaksud adalah seperti unit, ton, kilogram, buah, dll
Dalam metode ini syarat yang harus dipenuuhi adalah bahwa satuan unit kuantitas harus sama. Bila satuan kuantitas tidak sama maka akan ditemui kesulitan dalam alokasi yang akan dilakukan. Namun demikian bila terjadi juga satuan kuantitas yang tidak sama maka biasanya yang digunakan adalah satuan kuantitas yang paling umum digunakan atas produk yang dimaksud. Perhitungan alokasi biaya bersama dalam metode ini adalah dengan membagi jumlah dari kauntitas masing – masing produk dengan jumlah total dari keseluruhan kuantitas semua produk. Hasilnya dikalikan dengan total biaya bersama akan mendapatakan alokasi dari biaya bersama dari masing – masing produk.

Dalam metode ini bila dihitung harga pokok per unit pada saat dialokasikan biaya bersama akan menghasilkan harga pokok perunit yang sama. Bila tidak diproses lebih lanjut maka harga pokok perunit tidak akan berbeda, sehingga dalam pengertian ini produk bersama yang telah berdiri sendiri harus ada yang diproses lebih lanjut.

Contoh 3:
Dari contoh terdahulu (contoh 1), yaitu dari 3 produk yang dimiliki sebagai berikut :
X= 60.000 unit
Y= 64.000 unit
Z= 40.000 unit
= 164.000 unit
Total biaya bersama (Joint Cost) = Rp. 528.000

Diminta :
Alokasi biaya bersama tersebut !!!

Jawab :
Alokasi biaya bersama :
Produk X= 60.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp. 193.171
Produk Y= 64.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.206.049
Produk Z= 40.000/164.000 x Rp. 528.000 = Rp.128.780
Harga pokok perunit :
Produk X = ( 193.171/60.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195
Produk Y = (206.049/64.000) x Rp. 1,00 = Rp. 3,2195

Komentar

  1. thankyouu for this useful post hehe
    i can understand better than using my own teacher's handout !

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LANGKAH-LANGKAH, PANDUAN, CARA MENGKRITISI ARTIKEL DAN KRITIK JURNAL

Panduan ini perlu latihan dan latihan agar supaya lebih kritis dan efisien dalam mengkritik sebuah artikel. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut: A.    Tahap Pengumpulan Informasi Awal Pada tahap awal ini, perlu dikumpulkan informasi-informasi yang paling mendasar pada sebuah artikel penelitian ilmiah, seperti 1.    Nama penulis 2.    Judul artikel 3.    Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman 4.    Tujuan penelitian 5.    Hasil/ temuan utama 6.    Kesimpulan umum B.    Tahap Pemberian Kritik Pada tahap pengkritikan sebuah artikel ilmiah, hal yang terpenting adalah kualitas opini pengkritik atas artikel tersebut. Sebelum mulai mengkritik, terlebih dahulu membaca keseluruhan artikel guna mendapatkan gambaran atas isi artikel. Kemudian baca kembali dan mulailah menganalisa dan mengkritik, pada tahapa ini diperlukan lembar catatan atas point point kritikan. Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat menjadi acuan dalam mengkritik sebuah artikel ilmiah,

DUNIA PENDIDIKAN : PENGERTIAN PENGANTAR PENDIDIKAN

Pengantar Ilmu Pendidikan Seorang calon pendidik atau guru harus dapat menjelaskan dengan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin. Jawaban yang benar tentang pendidikan tersebut dapat diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar yang melandasinya, dan wujud dari pendidikan sebagi sistem. Oleh karena itu pengantar ilmu pendidikan sangatlah di perlukan. Ada beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain mengenai definisi menurut para ahli yaitu : 1. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya 2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi 3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara 4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja 5. Pendidikan sebagai pembentukan pembangunan bangsa

DEFINISI TEKNIK PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

Definisi Teknik Menurut Para Ahli       Gerlach dan Ely (Hamzah B Uno, 2009:2). Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.       Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1158). Teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.       Al Khazin (2010). Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.       Cecep (2008). Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.        Kamus Dewan (Edisi ketiga). Teknik adalah kaedah mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.       Edward M. Anthony Teknik adalah satu muslihat atau strategi atau taktik yang digunakan oleh guru yang mencapai hasl segera yang maksimum pada waktu mengajar sesuatu b