SIKLUS
PENGELUARAN BAGIAN II
PROSEDUR PEMROSESAN PENGGAJIAN DAN AKTIVA TETAP
A.
GAMBARAN UMUM AKTIVITAS PENGGAJIAN
Pemrosesan
gaji pada kenyataannya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Secara teori,
cek gaji dapat diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas reguler.
Namun, karena alasab kepraktisan, pendekatan ini memliki sejumlah kekurangan,
antara lain :
a. Perusahaan dapat mendesain prosedur
pengeluaran umum yang diterapkan untuk semua pemasok. Akan tetapi, prosedur
penggajian sangat berbeda antar karyawan.
b. Penulisan cek kepada karyawan memerlukan
pengendalian khusus. Penipuan pembayaran gaji lebih mudah ditutupi ketika cek
gaji dikombinasikan dengan cek untuk untuk kegiatan dagang.
c. Prosedur pengeluaran umum didesain untuk
mengakomodasi arus transaksi yang relatif lancar. Perusahaan bisnis secara
konstan membeli persediaan dan pengeluaran kas untuk para pemasok.
SISTEM PENGGAJIAN MANUAL
Personalia, departemen
personalia menyiapkan dan menyerahkan ke departemen penggajian berbagai formulir kegiatan personalia (personnel action form). Dokumen tersebut
mengidentifikasi para karyawan yang diotoritas untuk menerima cek pembayaran
dan digunakan untuk menunjukkan perubahan dalam tingkat gaji per jam,
pemotongan, dan klasifikasi pekerjaan.
Produksi, karyawan
produksi menyiapkan dua jenis kartu catatan waktu kerja (time record): kartu pekerjaan dan kartu waktu. Kartu pekerjaan (job ticket) berisi total jumlah waktu
yang dihabiskan oleh setiap pekerja disetiap pekerjaan produksi. Dokumen ini
dikirim ke bagian akuntansi biaya (siklus
konversi), dimana dokumen tersebut digunakan untuk mengalokasikan beban
tenaga kerja langsung ke akun WIP. Kartu waktu (time record) berisi total waktu kerja karyawan di tempat kerja.
Kartu ini dikirim ke bagian penggajian untuk menghitung jumlah cek pembayaran
karyawan tersebut.
Akuntansi biaya,
departemen akuntansi biaya menggunkan kartu pekerjaan untuk mengalokasikan
biaya tenga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung atau overhead. Pembebanan ini dirangkum dalam
rangkuman distribusi tenaga kerja (labor distibution summary) dan diteruskan ke departemen buku besar
umum.
Penggajian, departemen
penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari departemen
personalia dan data jam kerja dari departemen produksi. Staf administrasi di
departemen ini melakukan pekerjaan berikut :
1. Menyiapakan daftar gaji (payroll register)
yang menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran lembur, dan
pembayaran bersih.
2. Memasukkan informasi di atas ke catatan penggajian karyawan (employee payroll records)
3. Menyiapakan cek gaji (paychek) untuk
karyawan
4. Mengirim cek gaji ke pengeluaran kas dan
salinan daftar gaji ke utang.
5. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan
personalia, dan salinan daftar gaji.
Departemen utang¸
staf administrasi utang usaha (accounts
payable) memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapkan dua salinan tanda
terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut. Satu salinan, bersama dengan
daftar gaji, dikirim ke pengeluaran kas. Salinan lainnya dikirim ke departemen
buku besar umum.
Pengeluaran kas,
manajer di bagian pengeluaran kas menerima cek-cek penggajian,memeriksanya, dan
kemudian menandatanganinya, lalu mengirimnya ke pusat pembayaran untuk
didistribusikan ke para karyawan. Staf admnistrasi menerima tanda terima
pengeluaran kas dan daftar gaji. Stu cek untuk seluruh jumlah gaji ditulis dan
disetor ke akun dana gaji (payroll imprest account). Cek gaji
karyawan tersebut ditarik dari akun, yang digunkan hanya untuk penggajian. Dana
harus ditransfer dari akun kas umum ke akun dana gaji ini sebelum cek
pembayaran dicairkan. Akhirnya, staf tersebut mengirimkan satu salinan cek
dengan tanda terima pengeluaran kas dan daftar gaji ke departemen utang, di
mana semuanya itu akan disimpan.
Pengeluaran besar umum,
departemen buku besar umum menerima rangkuman distribusi tenaga kerja dari
bagian akuntansi biaya dan tanda terima pengeluaran kas dari utang usaha. Yanda
terima pengeluaran kas menunjukkan total jumlah gaji terutang dan perinciannya
ke dalam kas, utang pajak, dan pengurangan lainnya.
B.
PENGENDALI PENGGAJIAN
Otorisasi transaksi, formulir
kegiatan personalia memberikan pengendalian otorisasi yang penting dalam sistem
penggajian. Yang berguna untuk mencegah penipuan penggajian dengan
mengidentifikasi karyawan yang diotorisasi.
Pemisahan tugas,
fungsi penjagaan waktu harus dipisahkan dari fungsi personalia. Departemen
personalia memberikan informasi tarif pembayran ke bagian penggajian untuk
karyawan yang dibayar per jam. Kisaran tarif pembayaran dapat didasarkan pada
pengalaman, klasifikasi pekerjaan, senioritas, dan kelebihan lainnya. Jika
informasi ini disediakan langsung oleh departemen produksi, karyawan dapat
mengubah informasi dan melakukan penipuan. Untuk mengendalikan hal ini,
informasi tarif pembayaran harus datang dari sumber independen-departemen
personalia.
Supervisi, wilayah lain
yang beresiko adalah penjagaan waktu. Kadang-kadang karyawan memasukkan kartu
untuk karyawan lain yang terlambat atau absen.supervisor harus mengamati proses
ini dan merekonsiliasikan kartu waktu dengan kehadiran aktual.
Catatan akuntansi,
jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen-dokumen berikut:
1.
Kartu
waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas keluar.
2. Informasi jurnal, yang berasal dari
rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar gaji.
3. Akun buku besar pembantu, yang berisi
catatan karyawan dan berbagai akun pengeluaran.
4.
Akun
buku besar umum: pengendali penggajian, kas, dan akun dana gaji.
Pengendalian akses,
aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja dan kas.
Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar ke catatan
akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat memalsukan jumlah tenaga kerja
melalui kartu waktu sehinggadapat menggelapkan uang kas. Pengendalian atas
akses ke dokumen sumber dan catatan dalam sistem pembayaran hal penting,
seperti halnya dalam semua siklus pengeluaran.
Verifikasi independen¸
berikut ini contoh-contoh pengendalian verifikasi independen dalam sistem
penggajian : a) verifikasi jam kerja, b) pengurus pembayaran (paymaster), c) utang usaha, d) buku
besar umum.
C.
SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS KOMPUTER
a.
Otomatisasi sistem penggajian menggunakan pemrosesan
batch
Karena sistem penggajian tidak sering
dilakukan (mingguan atau bulanan), sistem tersebut sering kali cocok dengan
pemrosesan batch atau file berurutan. Departemen pemrosesan
data menerima formulir kegiatan personalia, kartu pekerjaan, kartu waktu, yang
dikonversi ke file digital. Program
komputer batch melakukan pencatatan
dengan terperinci, penulisan cek, dan fungsi buku besar.
Implikasi
pengendali, kekuatan dan kelemahan dari sistem ini
sama dengan kekuatan dan kelemahan dalam sistem pengeluaran umum yang dibahas
sebelumnya. Sistem ini mengedepankan keakuratan akuntansi dan mengurangi
kesalahan dalam menulis cek. Selain itu, untuk banyakjenis organisasi, tingkat
teknologi ini cukup memadai.
b.
Merekayasa ulang sistem penggajian
Untuk perusahaan berukuran sedang dan
besar, pemrosesan gaji seringkali distukan dalam sistem manajemen sumber daya
manusia-MSDM (human resource management-HRM).
Sistem MSDM menangkap dan memproses sejumlah besar data yang berkaitan dengan
personalia, termasuk tunjangan karyawan, perencanaan tenaga kerja, relasi
tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan personalia(tarif pembayaran,
pemotongan, dan lain-lain), juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses
real-time ke file personalia untuk
tujuan mencari keterangan secara langsung dan untuk perubahan catatan dalam
status karyawan pada saat terjadinya. Sistem ini berbeda dari sistem
otomatisasi sederhana dalam hal-hal berikut : 1) departemen operasi mengirim
transaksi ke pemrosean data melalui terminal, 2) file akses langsung digunakan
untuk penyimpanan data, dan 3) banyak proses sekarang dilakukan secara real time.
Personalia,
departemen personalia melakukan perubahan dalam file karyawan secara real-time
melalui terminal. Perubahan ini termasuk penambahan karyawan baru, penghapusan
karyawan yang sudah tidak bekerja, perubahan jumlah keluarga karyawan,
perubahan pemotongan gaji, dan perubahan status pekerjaan (tarif pembayaran).
Akuntansi
biaya, departemen akuntansi biaya memasukkan
data biaya pekerjaan (real-time atau
setiap hari) untuk menciptakan file
pemanfaatan tenaga kerja (labor usage
file).
Penjagaan
waktu, ketika menerima kartu waktu yang sudah
disetujui dari supervisor pada tiap akhri minggu, departemen penjagaan waktu
membuat file kehadiran (attendance
file) saat ini.
Pemrosesan
data, pada akhir periode kerja, tugas-tugas
berikut ini dilakukan dalam batch:
1. Biaya tenaga kerja didistribusikan ke
berbagai WIP, overhead¸dan akun
biaya.
2. File
rangkuman distibusi tenaga kerja on-line
diciptakan. Salinan dari file ini
dikirim ke departemen akuntansi biaya dan buku besar umum.
3. Daftar gaji on-line diciptakan dari file
kehadiran ke file karyawan (employee file). Salinan dari file
ini dikirim ke departemen utang dan pengeluaran kas.
4. File
catatan karyawan diperbarui.
5. cek penggajian disiapkan dan
ditandatangani. Sek tersebut dikirim ke bendahara untuk diperiksa dan direkonsiliasikan
dengan daftar gaji. Cek pembayaran ini kemudian didistribusikan ke para
karyawan.
6. File
bukti pengeluaran diperbarui dari satu cek disiapkan utnuk dana yang akan
ditransfer ke akun dana gaji. Cek dan salinan bukti pengeluaran dikirim
kedepartemen pengeluaran kas. Satu salinan bukti pengeluaran dikirim ke
departemen pengeluaran kas, satu salinan yang terakhir dikirim ke departemen
utang.
7. Pada akhir pemrosesan, sistem tersebut
menerima file rangkuman distribusi
tenaga kerja dan file bukti pengeluaran
dan memperbarui file buku besar.
Implikasi pengendalian,
fitur sistem penggajian dengan elemn-elemen real-time
memberikan banyak keuntungan operasional, seperti yang didiskusikan sebelumnya,
termasuk pengurangan jeda waktu anatara terjadinya peristiwa dan pencatatan,
kertas kerja, dan tenaga kerja admnistrasi. Bentuk ini juga membawa impilkasi
pengendalian. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh tenaga manusia
sekarang dilakukan oleh komputer. Sistem ini berbasis komputer pasti
menghasilkan catatan yang memadai untuk verifikasi independen dan tujuan audit.
Akhirnya, pengendalian harus didesain untuk melindungi akses yang tidak
diotorisasi ke file data dan program
komputer.
D.
SISTEM AKTIVA TETAP
Activa
tetap adalah property, pabrik, dan peralatan
yang digunakan dalam operasi bisnis. Item-item ini relative permanen dan sering
kali secara kolektif mencerminkan investasi
keuangan terbesar perusahaan. Sistem aktiva tetap perusahaan memproses
transaksi yang berkaitan dengan akuisisi, pemeliharaan, dan penghapusan aktiva
tetap. Sistem yang efektif akan mendukung keputusan manajemen, pelaporan
keuangan, dan pelaporan ke pihak yang berwenang, dan juga akan memiliki
pengendalian internal yang memadai. Tujuan spesifik dari sistem aktiva tetap
adalah :
1. Memproses akuisisi aktiva tetap ketika
diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan prosedur manajemen formal.
2. Mempertahankan catatan akuntansi yang
memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi dan lokasi fisik aktiva di dalam
organisasi.
3. Mempertahankan catatan depresiasi yang
akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat disusutkan sesuai dengan metode-metode
yang wajar.
4. Menyediakan informasi bagi pihak
manajemn yang dapat membantu merencanakan investasi aktiva di masa yang akan
datang.
5. Mencatat penghapusan akitiva tetap
dengan benar.
Sistem aktiva tetap
memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan siklus pengeluaran. Tetapi,
ada dua perbedaan penting yang membedakan sistem ini. Pertama, siklus
pengeluaran memproses akuisisi rutin untuk persediaan bahan baku untuk fungsi
produksi dan persediaan barang jadi untuk fungsin penjualan. Sistem aktiva
tetap memproses transaksi non rutin untuk sekelompok besar pengguna dalam
perusahaan.
Perbedaan kedua
diantara sistem ini adalah perusahaan biasanya memperlakukan akuisisi
persediaan sebagai biaya periode lancer, namun mengapitalisasikan aktiva tetap
yang menghasilkan manfaat untuk periode jangka panjang. Karena umumnya
produktivitas aktiv a tetap lebih dari satu tahun, biaya akuisisnya dibebankan
selama umurnya dan disusutkan sesuai dengan konvensi dan peraturan akuntan dan
prosedur mencocokkan yang bukan merupakan bagian dari sistem pengeluaran rutin.
Akuisisi Aktiva Tetap
Akuisis aktiva biasanya dimulai dari
manajer departemen (pengguna) yang melihat kebutuhan untuk mendapatkan aktiva
tetap yang baru. Prosedur otorisasi dan persetujuan yang terlibat dalam
transaksi ini akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. dalam keputusan ini, manajer departemen
sering kali memiliki otoritas dan menyetujui pembelian aktiva tetap yang tidak
mahal. Namun demikian, untuk pengeluaran modal diatas batas materialitas yang ditetapkan
manajer tersebut harus meminta persetujuan eksplisit. Biasanya hal ini
melibatkan analisis manajemn modal formal untuk mengevaluasi biaya dan manfaat
dari permintaan tersebut. sebagai bagian dari analisis ini, manajemen sering
meminta penawaran dari beberapa pemasok.
Setelah permintaan
disetujui dan pemasok dipilih, pekerjaan akuisisi aktiva tetap mirip dengan
proses siklus pengeluaran . terdapat dua perbedaan penting. Pertama, deparemen
penerimaan mengirim aktiva tersebut ke pengguna atau manajer yang bersangkutan,
bukan ke took pusat atau gudang. Kedua, deparemen aktiva tetap bukan pengendali
persediaan melakukan fungsi pembukuannya.
Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan aktiva
melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar pembantu aktiva ketika aktiva
tersebut (tidak termasuk tanah) menyusut sepanjang waktu pemakainnya. Beberapa
metode depresiasi umum yang digunakan adalah garis lurus, jumlah digit tahun,
saldo menurun ganda, dan unit produksi. Metode depresiasi dan periode yang
digunakan harus merefleksikan sedekat mungkin penurunan actual kegunaan aktiva
tersebut bagi perusahaan.
Perhitungn depresiasi
merupakan transaksi internal yang harus diproses oleh sistem aktiva tetap tanpa
manfaat eksplisit dan peristiwa ekonomi atau dokumen sumber yang menggerakkan
transaksi ini. Suatu catatan penting yang digunakan untuk memulai pekerjaan ini
adalah jadwal depresiasi. Jadwal depresiasi yang terpisah akan disiapkan oleh
sistem tersebut untuk setiap aktiva tetap yang dicatat dalam buku besar
pembantu aktiva tetap.
Jadwal depresiasi
menunjukkan kapan dan bagaimana depresiasi dicatat. Jadwal ini juga menunjukkan
kapan depresiasi berakhir untuk aktiva tersebut atau memperpanjang umur
ekonomisnya. Peningkatan semacam ini, yang sebenarnya merupakan investasi
modal, diproses dengan cara yang sama seperti akuisisi aktiva baru.
Akhirnya, sistem aktiva
harus tetap mempromosikan akuntabilitas dengan menjaga jejak lokasi fisik
setiap aktiva. Tidak setiapm persediaan yang biasanya terkonsolidasi dalam
wilayah yang aman, aktiva tetap didistribusikan keseluruh perusahaan dan rentan
dengan resiko pencurian dan penyalahgunaan. Setiap catatan buku esar pembantu
harus menunjukkan lokasi saat ini dari aktiva tersebut. kemampuan untuk menemukan lokasi dan
memferifikasi keberadaan fisik dari aktiva tetap merupakan komponen penting
dari jejak audit.
Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai
titik akhir dari umur ekonomisnya atau manajemen memutuskan untuk menghapusnya,
aktiva tersebut harus dihapus dari buku besar pembantu aktia tetap. Proses ini
dimulai ketika manajer yang bertanggung
jawab atas aktiva tersebut mengeluarkan perintah untuk menghapus aktiva
tersebut. seperti transaksi lainnya, penghapusan aktiva tetap memerlukan
prosedur dan persetujuan memurut prosedur yang berlaku. Pilihan penghapusan
aktivanya adalah menjual, membongkar, menyambungkan, atau mengentikan
penggunaan aktiva tersebut. laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan
disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk
mengotorisasi penghapusannya dari buku besar.
Sistem Aktiva Tetap
Berbasis Komputer
Sistem aktiva tetap
berbasis komputer menggunakan sistem real-time. Akan tetapi, perusahaan yang
memproses transaksi aktiva tetap dalam jumlah besar menggunakan pemrosesan batch. Untuk menyederhanakan bagan alir
dan berfokus pada fitur utama dari sistem tersebut. langkah-langkah pemrosesan
utang usaha dan pengeluaran kas telah
dihilangkan.
Posedur Akuisisi
Proses dimulai ketika
staf administrasi akuntansi aktia tetap menerima laporan penerimaan dan bukti
kas keluar. Dokumen-dokumen ini menyediakan bukti bahwa perusahaan secara fisik
menerima aktiva tersebut dan menunjukkan biayanya. Staf itu menggunakan
terminal komputer untuk membuat catatan aktiva tersebut dalam buku besar
pembantub aktiva tetap.
Perhatikan bahwa selain
informasi biaya historis, staf jugfa memasukkan data spesifik tentang umur
ekonomis aktiva, nilai sisanya, metode depresiasi yang dugunakan, dan lokasi
aktiva dalam perusahaan. Sistem aktiva tetap secara otomatis memperbarui akun pengendali aktiva tetap di buku besar
umum dan menyediakan voucher jurnal untuk buku besar umum sebagai bukti
dimasukkannya data tersebut. sistem ini juga menghasilkan laporan untuk
manajemen akuntansi.
Berdasarkan parameter
depresiasi yang terdapat dalam catatan aktiva tetap, sistem tersebut menyiapkan
jadwal depresiasi untuk setiap aktiva sejak akuisisi aktiva itu dicatat pertama
kali. Jadwal itu disimpan dalam file computer untuk memfasilitasi perhitungan
depresiasi yang akan datang.
Pemeliharaan Aktiva
Sistem aktiva tetap
menggunakan jadwal depresiasi pada akhir periode sacara otomatis. Tugas khusus
ini mencakup :
1. Penghitungan depresiasi periode saat ini
2. Pembaruan akumulasi depresiasi dan field
nilai buku dalam catatan buku besar pembantu
3. Pembukuan total depresiasi kea kun buku
besar umum yang dipengaruhi (biaya depresiasi dan akumulasi depresiasi)
4. Pencatatan transaksi depresiasi denagn
menambahkan catatan ke file voucher
jurnal.
Akhirnya laporan
depresiasi aktiva tetap dikirim ke departemen aktiva tetap untuk diperiksa.
Manajer departemen harus melaporkan ke departemen aktiva tetap mengenai setiap
perubahan atas status aktiva tetap yang dibawah tanggung jawabnya. Staf
adminstrasi menggunakan terminal computer untuk mencatat perubahan-perubahan
tersebut dala buku besar pembantu aktiva.
Prosedur Penghapusan
Laporan penghapusan
secara resmi mengotorisasi departemen aktiva tetap untuk menghilangkan aktiva
ynag dihapus tersebut dari buku besarnya. Ketika staf administrasi menghapus
catatan dari buku besar pembantu aktiva tetap, sistem secara otomatis :
1. Mebukukan dan membuat jurnal penyesuaian
kea kun pengendali aktiva tetap tersebut dalam buku besar umum.
2. Mencatat setiap laba atau rugi dari yang
berkaitan dengan transaksi penghapusan.
3. Menyiapkan catatan voucher jurnal.
Laporan status aktiva
tetap yang berisi rincian penghapusan tersebut dikirim ke departemen aktiva
tetap untuk diperiksa.
Mengendalikan Sistem
Aktiva Tetap
Karena adanya kesamaan
antara sistem aktiva tetap dengan siklus pengeluaran, pengendalian aktiva tetap
akan difokuskan pada tiga area yang berbeda dari sistem-sistem tersebut. Yaitu otorisasi, supervisi, dan verifikasi
independen.
Penegendalian Otorisasi
Setiap transaksi harus
dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal
barang-barang yang bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen
yang mengevaluasi keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan
manfaatnya.
Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal
secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva ini rentan dengan
pencurian dan penyalahgunaan, disbanding dengan persediaan yang aman disimpan
di dalam gudang. Oleh karena itu, supervise manajemen merupakan elemen yang
penting dalam keamanan fisik aktiva tetap. Para supervisior harus memastikan
bahwa aktiva tetap yang digunakan sesuai dengan kebijakan dan praktik bisnis.
Pengendalian Verifikasi
Independen
Secara berkala, auditor
internal harus memeriksa akuisis aktiva dan prosedur persetujuan untuk menentuka kelayakan faktor yang digunakan
dalam analisis. Auditor internal harus memferifikasi lokasi, kondisi, dan nilai
pasar dari aktiva tetap perusahaan dibandingkan dengan catatan aktiva tetap
dalam buku besar pembantu. Selain itu, pembebanan biaya depresiasi otomatis
yang dihitung oleh sistem aktiva tetap harus diperiksa dan diverifikasi
keakuratan dan kelengkapannya. Kesalahn dalam menghitung depresiasi dapat
menyebabkan kesalahan dalam biaya operasi, pelaporan pendapatan, dan nilai
aktiva.
Komentar
Posting Komentar