MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA : PERKEMBANGAN SEKTOR TRANSPORTASI DAN TELEKOMUNIKASI TAHUN 2000-2010
PERKEMBANGAN SEKTOR TRANSPORTASI DAN TELEKOMUNIKASI TAHUN 2000-2010
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Perekonomian Indonesia
yang dibina oleh Bapak Drs. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd, M.Si.Ak
Oleh:
1. Ana Safitri 100422401587
2. Darisatul Ilmiyah 100422401583
3. Lilis Nurjiah 100422401581
4. Kasriyatun 100422401580
5. Palupi Yusyan W. 100422401577
6. Sri Wahyuningsih 100422401579
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Februari 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, atas semua limpahan kasih karunia dan anugerah-Nya, sehingga
penulisan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN SEKTOR TRANSPORTASI DAN TELEKOMUNIKASI
TAHUN 2000-2010” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Selama
melakukan penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1.
Bapak Drs. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd, M.Si.Ak. selaku
dosen pembimbing mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah memberikan waktu
dalam penyusunan makalah.
2. Teman-teman
offering L serta teman-teman di asrama yang selalu memberi dukungan serta banyak
bantuan kepada penulis.
3. Semua
pihak yang telah banyak membantu kelancaran penyusunan makalah.
Harapan penulis,
semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat bermanfaat untuk pengembangan khususnya
bidang pendidikan.
Malang, Februari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengukuran tingkat keberhasilan suatu pembangunan
yang dilaksanakan di suatu negara ataupun daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicapai. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai
dampak kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan suatu negara dan daerah
khususnya di bidang ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut terbentuk dari
berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan
tingkat perubahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dan daerah tersebut. Indikator yang paling penting dari kemajuan perekonomian suatu
negara atau daerah adalah melalui pencapaian tingkat Produk Domestik Bruto
(PDB) untuk tingkat nasional
dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk tingkat daerah setiap tahun.
Dimana PDB didefenisikan sebagai nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang
dihasilkan baik oleh penduduk suatu negara maupun orang asing yang bermukim di
negara tersebut, selama kurun waktu tertentu.
PDB menurut sektor produksi mencakup 9
sektor yaitu sektor pertanian; pertambangan; manufaktur; listrik, air, dan gas;
konstruksi; perdagangan, hotel, dan restoran; transportasi dan telekomunikasi;
keuangan; dan Jasa-jasa. Diantara 9 sektor tersebut, sektor transportasi dan telekomunikasi
merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dan
peranan sektor transportasi dan telekomunikasi terhadap PDB, serta mengetahu faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan PDB sektor transportasi dan telekomunikasi di
Indonesia.
1.2
Perumusan
Masalah
1.
Apa
sajakah macam-macam sub sektor transportasi dan telekomunkasi di Indonesia?
2.
Bagaimanakah
peranan sektor transportasi dan telekomunikasi terhadap pertumbuhan perekonomian
Indonesia?
3.
Bagaimana kondisi sektor
transportasi dan telekomunikasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya?
4.
Bagaimana kontribusi sektor transportasi dan komunikasi terhadap PDB
Indonesia pada tahun 2000-2010?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini, diantaranya yaitu:
1.
Mengetahui
macam-macam sub sektor transportasi dan telekomunikasi.
2.
Mengetahui
peranan sektor transportasi dan telekomunikasi terhadap pertumbuhan perekonomian
Indonesia.
3.
Mengetahui
kondisi sektor transportasi dan telekomunikasi serta faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhannya.
4.
Mengetahui kontribusi sektor transportasi dan komunikasi terhadap PDB Indonesia
pada tahun 2000-2010.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sektor Transportasi dan Telekomunikasi
Sektor
transportasi dan telekomunikasi mencakup kegiatan transportasi
barang dan penumpang baik melalui darat, laut, sungai dan udara termasuk jasa
penumpang angkutan dan telekomunikasi. Sub sektor yang termasuk dalam sektor
ini diantaranya
yaitu sub sektor angkutan darat, sub sektor angkutan
laut, sub sektor angkutan sungai, sub sektor angkutan udara, sub sektor jasa
penunjang angkutan dan sub sektor telekomunikasi.
1. Sub Sektor Angkutan Darat
Meliputi kegiatan transportasi barang dan penumpang yang di lakukan
oleh kendaraan umum baik bermotor dan tidak bermotor seperti bus, truk, taksi
dan sebagainya.
2. Sub Sektor Angkutan Udara
Mencakup kegiatan transportasi penumpang, barang dan kegiatan lain
berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan milik
nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang ada dari bandara asal ke
bandara tujuan.
3. Sub Sektor Angkutan Laut
Meliputi kegiatan transportasi penumpang dan barang dengan
menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik nasional baik
yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.
4. Sub Sektor JasaPenunjang Angkutan
Kegiatan ini mencakup kegiatan pengerukan pelabuhan laut dan jasa
pengujian kelayakan kapal laut. Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di sini
adalah kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan transportasi,
yaitu jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal parkir), bongkar muat
laut dan darat, keagenan penumpang (travel biro), ekspedisi laut, jalan tol dan
jasa penunjang lainnya.
5. Sub Sektor Telekomunikasi
Meliputi
kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman surat , wesel , paket,
jasa giro, jasa tabungan penjualan benda pos dan sebagainya.
2.2
Peranan Sektor
Transportasi dan Telekomunikasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi
dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Dalam
kaitan dengan kehidupan manusia, transportasi memiliki peranan signifikan dalam
aspek-aspek sosial, ekonomi, lingkungan, politik
dan pertahanan keamanan yang nantinya akan dapat meningkatkan PDB Indonesia.
Dalam aspek perekonomian, transportasi mempunyai pengaruh yang besar.
Bahkan data menunjukan salah satu kendala yang dihadapi dalam kalangan industri
adalah sektor transportasi. Sebagaimana dikemukakan dalam kata pertimbangan
undang-undang Republik Indonesia tentang transportasi ini, pada umumnya
dikemukakan bahwa transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan
strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan
kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya
transportasi tersebut terrcermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa
angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan keseluruh pelosok tanah
air, bahkan dari dalam negeri dan keluar negeri.
Infrastruktur lain yang juga sangat
dibutuhkan manusia adalah sektor telekomunikasi. Berdasarkan pasal 1
Undang-undang No.36 tahun 1999 tentang telekomunikasi mengemukakan defenisi
atau pengertian telekomunikasi, bahwa: Telekomunikasi adalah setiap
pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk
tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik,
radio atau sistem elektromagnetik lainnya. Sedangkan alat telekomunikasi
adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi.
Telekomunikasi sebagai wahana bagi
pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu
perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari
isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Masyarakat
dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras
menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat,
artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki
kualifikasi sebagai information superhighway.
Dari kedua sektor ini baik transportasi
maupun telekomunikasi, fungsi keduanya hampir sama yaitu melayani mobilitas
orang, barang dan jasa baik lokal, regional, maupun internasional serta
peranannya sebagai sektor pendukung lainnya. Dimana peranan sektor transportasi
dan telekomunikasi ini akan mempengaruhi sektor-sektor lainnya yang tentunya
berpengaruh pada produksi atau pendapatan sektor tersebut ataupun sektor-sektor
lainnya yang berakhir pada peningkatan PDB.
2.3
Kondisi Sektor Transportasi dan Telekomunikasi terhadap
PDB Indonesia pada Tahun 2000-2010
Tingkat pertumbuhan
PDB suatu sektor dapat dihitung dengan menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan harga berlaku (current prices)
dan pendekatan harga konstan (constant
prices). PDB harga berlaku menunjukkan kemampuan
sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar
menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. Sedangkan
PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun, Diantara dua
pendekatan tersebut, untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat sebaiknya
digunakan perhitungan berdasarkan harga konstan yakni harga yang dianggap tidak
berubah. Sedangkan jika kita menggunakan pendekatan berdasarkan harga berlaku,
hal tersebut dapat memberikan hasil yang menyesatkan karena adanya pengaruh
inflasi. Untuk memperoleh PDB harga konstan kita harus menentukan tahun dasar (based year), yang merupakan tahun dimana
perekonomian berada dalam kondisi baik atau stabil. Harga barang pada tahun
tersebut kita gunakan sebagai harga konstan.
Pertumbuhan PDB Sektor Transportasi
dan Telekomunikasi
|
||||
Tahun 2000-2011 (Rp Triliun)
|
||||
Tahun
|
PDB (Rp Triliun)
|
Perubahan (%)
|
||
Harga Berlaku (Current Prices)
|
Harga Konstan (Constant Prices)
|
Harga Berlaku (Current Prices)
|
Harga Konstan (Constant Prices)
|
|
2000
|
65
|
65
|
|
|
2001
|
77,2
|
70,3
|
18,8
|
8,2
|
2002
|
98
|
76,2
|
26,9
|
8,4
|
2003
|
118,9
|
85,5
|
21,3
|
12,2
|
2004
|
142,3
|
96,9
|
19,7
|
13,3
|
2005
|
180,6
|
109,3
|
26,9
|
12,8
|
2006
|
231,5
|
124,8
|
28,2
|
14,2
|
2007
|
264,3
|
142,3
|
14,2
|
14,0
|
2008
|
312,2
|
165,9
|
18,1
|
16,6
|
2009
|
352,4
|
191,6
|
12,9
|
15,5
|
2010
|
417,5
|
217,4
|
18,5
|
13,5
|
Sumber : diolah dari data Asian Development Bank
Pertumbuhan
konsumsi masyarakat dalam sektor transportasi dan telekomunikasi, pada kurun
waktu tahun 2000-2010 selalu mengalami peningkatan. Pertumbuhan PDB
menurut harga berlakunya yaitu Rp 65 triliun pada tahun 2000. Angka yang sama
juga berlaku pada harga konstan tahun tersebut. Pada tahun 2001 mencapai Rp 77,2
triliun berdasarkan harga berlaku, sedangkan menurut harga
konstan menunjukkan angka Rp 70,3 triliun. Hal, tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan pada
tahun 2001 sebesar 18,8% menurut harga berlaku, sedangkan menurut harga konstan pertumbuhannya mencapai 8,2%.
Kontribusi masyarakat
terhadap pembentukan PDB sektor transportasi dan telekomunikasi adalah Rp 98
triliun pada tahun 2002, Rp 118,9 triliun pada tahun 2003, Rp 142,3 triliun
pada tahun 2004, Rp 180,6 triliun pada tahun 2005, Rp 231,5 triliun pada tahun
2006, Rp 264,3 pada tahun 2007, Rp 312,2 triliun pada tahun 2008, Rp 352,4 pada
tahun 2009, dan Rp 417,5 pada tahun 2010.
Dari Sembilan setor yang
ada, sektor transportasi dan
komunikasi merupakan sector dengan
tingkat pertumbuhan tertinggi,
baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan. Berdasarkan harga berlaku,
pertumbuhannya yaitu sebesar 18,8% pada tahun 2001; 26,9% pada tahun 2002.
Tahun 2003 tingkat pertumbuhan mencapai 26,9; pada tahun 2003 naik sebesar
21,3%, sedangkan pada tahun 2004 meningkat sebesar 19,7%; tahun 2005 mencapai
26,9%. Tahun 2006 pertumbuhan
sektor transportasi
sebesar 28,2%; pada tahun 2007 adalah 14,2%,
sedangkan pada tahun 2008
sebesar 18,1%; tahun 2009 naik 12,9% dan pada tahun 2010 meningkat sebesar
18,5%.
Apabila dilihat
dari pendekatan harga konstan pertumbuhan dari sektor transportasi dan
telekomunikasi yaitu sebesar 8,2% pada tahun 2001; tahun 2002 mengalami sedikit
peningkatan sebesar 8,4%. Pada tahun 2003, tingkat pertumbuhan sebesar 12,2%,
tahun 2004 mencapai angka 13,3%. Namun pada tahun 2005, tingkat pertumbuhannya
tidak sebesar tahun sebelumnya, yaitu 12,2%. Tahun 2006 sebesar 14,2%; untuk
tahun 2007 mencapai 14,0%; 16,6% pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2009
peningkatannya sebesar 15,5% dan untuk tahun 2010 mencapai 13,5%.
Prestasi diatas,
merupakan hasil atas kebijakan pemerintah yang telah mendorong dan membuka
seluas-luasnya peluang bagi keterlibatan sector swasta. Dengan adanya peran
serta sector swasta, maka pihak-pihak terkait akan terus berlomba untuk
memberikan kualitas terbaik, yang pada akhirnya akan meningkatkan PDB sector
transportasi dan telekomunikasi.
2.4
Kontribusi Sektor Transportasi dan Telekomunikasi terhadap
PDB Indonesia pada Tahun 2000-2010
Dari sisi produksi, sektor-sektor yang diperkirakan menjadi
pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri, sektor transportasi
dan komunikasi, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran
Data PDB dibawah ini
menunjukkan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Perbandingan
peranan antar sektor ekonomi menunjukkan bahwa hampir setengah PDB Indonesia dari tahun 2000-2010 berasal
dari sektor pertanian dan industri pengolahan. Dari semua
sektor yang ada, jika dilihat dari pertumbuhan presentasenya, sektor
transportasi dan komunikasi relatif cepat tiap tahunnya. Namun, jika
berdasarkan kontribusinya, sektor transportasi
dan komunikasi memberikan kontribusi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan delapan sektor lainnya.
No
|
Lapangan
Usaha
|
Tahun
|
||||||||||
2000
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
||
1
|
Pertanian,
Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
|
17,02
|
16,99
|
17,47
|
15,9
|
15,4
|
13,4
|
12,9
|
13,7
|
14,4
|
15,3
|
15,3
|
2
|
Pertambangan
dan Penggalian
|
13,78
|
13,23
|
11,91
|
8,29
|
8,55
|
10,4
|
10,6
|
11,2
|
11
|
10,6
|
11,2
|
3
|
Industri
Pengolahan
|
26,16
|
24,98
|
25,01
|
28,8
|
28,3
|
28,1
|
28,1
|
27,1
|
27,9
|
26,4
|
24,8
|
4
|
Listrik,
Gas dan Air Bersih
|
1,18
|
1,46
|
1,81
|
0,96
|
0,99
|
0,92
|
0,9
|
0,9
|
0,8
|
0,8
|
0,8
|
5
|
Konstruksi
|
5,93
|
5,88
|
5,74
|
5,5
|
5,84
|
6,35
|
7,5
|
7,7
|
8,4
|
9,9
|
10,3
|
6
|
Perdagangan,
Hotel, dan Restoran
|
15,2
|
16,16
|
16,08
|
16,5
|
16,2
|
15,7
|
14,9
|
14,9
|
14
|
13,3
|
13,7
|
7
|
Transportasi
dan Komunikasi
|
5,04
|
5,23
|
6,05
|
5,78
|
6,1
|
6,63
|
6,9
|
6,7
|
6,3
|
6,3
|
6,5
|
8
|
Keuangan,
Real Estate, dan Jasa Perusahaan
|
6,2
|
6,32
|
6,56
|
8,52
|
8,45
|
8,36
|
8,1
|
7,7
|
7,4
|
7,2
|
7,2
|
9
|
Jasa-jasa
|
9,49
|
9,75
|
9,37
|
9,68
|
10,2
|
10,1
|
10,1
|
10,1
|
9,8
|
10,2
|
10,2
|
Struktur
Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2000-2010 (Persentase)
Sumber
: diolah dari data BPS 2000-2010
Kontribusi sektor transportasi dan
komunikasi terhadap PDB selama 10 tahun terakhir(2000-2010) secara umum berfluktuasi.
Pada awal tahun 2000 berkontribusi sebesar 5,04 %, pada tahun 2001 naik menjadi
5,23 %, dan 6,05 % pada tahun 2002
Kemudian, pada tahun 2003 mengalami penurunan yaitu menjadi 5,78 %,
tahun 2004 naik kembali menjadi 6,1 %, tahun 2005 sebesar 6,63 %, dan 6,9 %
pada tahun 2006. Sedangkan pada tahun 2007 turun menjadi 6,7 %. Pada tahun 2008
tingkat kontribusi sektor ini juga mengalami penurunan menjadi 6,3 %, dan tetap
sebesar 6,3% pada tahun 2009. Namun, pada tahun 2010 kontribusinya naik
mencapai 6,5 %.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
·
Ada
pun Sub sektor dari sector transportasi dan komunikasi diantaranya: sub sektor angkutan darat, sub sektor angkutan laut, sub sektor
angkutan sungai, sub sektor angkutan udara, sub sektor jasa penunjang angkutan
dan sub sektor telekomunikasi.
·
Dalam aspek perekonomian, transportasi
mempunyai pengaruh yang besar. Karena, sector transportasi dan komunikasi
merupakan sector penunjang kelancaran sector lainnya.
·
Tingkat
pertumbuhan PDB suatu sektor dapat dihitung dengan menggunakan dua pendekatan
yaitu pendekatan harga berlaku (current
prices) dan pendekatan harga konstan (constant
prices).
·
Pada
tahun 2000-2010, secara umum Sector transportasi dan telekomunikasi
merupakan sector dengan pertumbuhan
tertinggi. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan 8 sektor lainnya, secara umum
sector ini merupakan sector dengan konstribusi terkecil.
3.2 SARAN
Mengingat
peranan sector transportasi dan komunikasi sebagai sarana penunjang kelancaran
sector lainnya, maka sangat diperlukan adanya peningkatan kualitas sarana dan
prasarana dalam sektor transportasi dan komunikasi. Karena dengan meningkatnya
kualitas sarana dan prasarana, hal tersebut secara langsung akan mempengaruhi
peningkatan kondisi sektor-sektor lainnya. Dengan
demikian, bukan hanya kondisi sector transportasi dan komunikasi saja yang akan
mengalami peningkatan, namun juga akan mendorong pertumbuhan sector-sektor
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar