A. Sosialisasi
(Koentjaraningrat) :
- Sosialisasi : proses
penyesuaian individu dengan
masyarakat di sekitarnya
-
Enkulturasi : proses transformasi nilai – nilai budaya di segala sektor
kehidupan manusia
Hal
penting mengenai sosialisasi :
·
Sosialisasi merupakan hasil belajar / pengalaman
· Berkenaan dengan pengetahuan, informasi, nilai dan sikap
· Sosialisasi berlangsung sepanjang hidup
·
Sosialisasi merupakan
prakondisi yang diperlukan bagai aktivitas sosial baik secara implisit
maupun eksplisit memberikan penjelasan
tentang tingkah laku sosial
Tujuan
sosialisasi :
·
Integtatif : sosialisasi nilai – nilai memberi bekal
untuk berinteraksi dan berintegrasi
· Survive : mengamankan, mempertahankan, dan mencapai tujuan
masyarakat
· Menambah kemampuan berkomunikasi
secara efektif
·
Proses pembentukan
sikap
·
Memberi ketrampilan
dan pengetahuan
·
Membantu mengendalikan
fungsi – fungsi organik melalui latihan yang tepat
· Membiasakan individu dengan kepercayaan
pokok dan mendasar
Faktor
– faktor yangmempengaruhi sosialisasi (F.G.
Robins) :
· Sifat dasar : sifat yang membentuk jiwa kepribadian
· Lingkungan praenatal (sebelum lahir) dipengaruhi oleh :
- Macam – macam
penyakit
-
Gangguan
endrokin
-
Struktur dan kondisi fisik ibu
- Saat kelahiran
· Perbedaan individu baik fisik, mental, psikologis,
personal
·
Lingkungan sosial yang
terbagi atas :
-
Lingkungan geografi / alam
- Lingkungan kebudayaan / cultur
- Manusia serta masyarakat
· Motivasi
Tahap
– tahap sosialisasi (George
Herbert Mead) :
o Preparatory stage / persiapan : belum memiliki kesadaran diri
o Play stage / meniru : meniru peranan orang lain (bermain masak – masakan)
o Game stage / siap bertindak : mengetahui peranan diri sendiri dan orang lain
o Generalized stage / penerimaan norma kolektif : menjalankan peranan sendiri dan tanggungjawab
Aspek
sosialisasi :
§ Individu : mendapatkan, membentuk, membangun kepribadian
§ Sosial : mengenal, menyesuaikan,
mengintegrasikan dalam kelompok / masyarakat
§ Budaya : mempelajari
tata cara kehidupan, nilai, norma, dan adat istiadat
Pelaku
sosialisasi :
o Keluarga : basis sosialisasi pertama, tempat
pembentukan mental dan kepribadian yang efektif
o Sekolah
o Kelompok pergaulan
o Media massa
o Pelaku lain : agama, lingkungan pekerjaan, dan
masyarakat
Jenis
sosialisasi :
o Primer (Peter L.Berger dan Luckmann) : dijalani
individu dari masa kanak – kanak (balita) melalui belajar menjadi
anggota masyarakat (keluarga)
o Sekunder :
memperkenalkan individu kepada kelompok tertentu dalam masyarakat
- Resosialisasi : seseorang
mendapat identitas baru
- Desosialisasi
: pencabutan identitas diri yang
telah dimiliki
Akibat
kegagalan sosialisasi :
§ Perilaku menyimpang
§ Perilaku anti sosial
§ Merugikan diri sendiri dan orang lain
B.
Peranan Nilai Sosial dalam Proses
Sosialisasi
Nilai sosial : segala sesuatu yang dianggap baik
dan benar serta dicita – citakan oleh masyarakat
Ciri
– ciri nilai sosial :
o Terbentuk dari hasil interaksi sosial
o Dapat disebarluaskan melalui pergaulan
o Terbentuk melalui proses belajar
o Berbeda
antara kebudayaan yang satu dengan yang lain (relatif)
o Dapat mempunyai pengaruh yang berbeda pada setiap orang di masyarakat
o Merupakan faktor pembentuk pribadi seseorang
o Merupakan hasil
seleksi dari berbagai macam aspek kehidupan
Fungsi
nilai :
o Menjadi alat yang siap pakai dalam masyarakat untuk menetapkan harga sosial seseorang
o Menjadi faktor penentu bagi manusia
dalam menjalankan perannya
o
Pembentuk cara berfikir
dan berperilaku secara ideal
o Dipakai sebagai alat kontrol, penuntun,
pendorong untuk berbuat baik
o Sebagai alat solidaritas dan kesiakawanan
Sumber
nilai :
§ Agama : kejujuran, kasih sayang
§ Filsafat : keadilan
§ Ilmu pengetahuan : kebenaran sesuatu
§ Adat istiadat : kesusilaan, kesopanan
Berlakunya
nilai :
§ Lokal : di tempat tertentu
(kesusilaan)
§ Universal : di semua
tempat dan waktu (keadilan)
Macam
– macam nilai :
o Berdasarkan fungsi
Ø Nilai Integratif
: untuk mencapai cita – cita bersama
Ø Nilai Disintegratif
: mengarah pada disintegrasi, bersifat etnosentris
o Berdasarkan isi
Ø Nilai yang berhubungan dengan estetika
Ø Nilai yang berhubungan dengan religi
Ø Nilai yang berhubungan dengan kekuasaan (politik)
Ø Nilai yang berhubungan dengan etika
Ø Nilai yang berhubungan dengan kebenaran (sistem pengetahuan)
Ø Nilai yang berhubungan dengan kesehatan
o Berdasarkan penjabaran
Ø Nilai dasar : berupa intisari dari nilai dan
bersifat universal
Ø Nilai instrumental : pedoman yang dapat diukur dan diarahkan bersumber pada nilai dasar
(norma moral yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari –
hari)
Ø Nilai praksis : perwujudan nilai dasar dan instrumental dalam kehidupan sehari – hari
o Berdasarkan pendapat para ahli
q Notonagoro
ü Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani
manusia
ü Nilai vital : segala sesuatu yang berguna bagi aktivitas
manusia
ü Nilai kerohanian
-
Nilai kebenaran yang bersumber pada rasio
-
Nilai keindahan yang bersumber pada perasaan
-
Nilai kebaikan yang bersumber pada
karsa / kehendak
-
Nilai religius yang bersumber pada
keyakinan / kepercayaan
q Walter G. Everet
a) nilai ekonomis
b)
nilai kejasmaniah
c)
nilai hiburan
d)
nilai sosial
e)
nilai watak
f) nilai estetis
g) nilai intelektual
h) nilai keagamaan
o Berdasarkan tingkatannya (Max
Scheler)
1) Nilai kenikmatan
2)
Nilai kehidupan
3) Nilai kejiwaan
4) Nilai kerohanian
Hal
– hal yang berhubungan dengan nilai :
§ Naluri ketuhanan : kesadaran akan adanya Tuhan
§ Prinsip moral : moral bersifat universal hanya aturan pelaksanaan
yang berbeda
§ Kasih sayang : faktor penting dalam interaksi sosial
dan dasar terciptanya hubungan harmonis
§ Rasa seni
§ Keteraturan dalam kehidupan sosial
Hubungan
antara nilai dan sikap :
Stimulus akan mempengaruhi nilai, kumpulan
nilai membentuk sistem nilai yang dipengaruhi oleh internalisasi,
selanjutnya sistem nilai membentuk sikap yang pada akhirnya sikap
membentuk tingkah laku
C. Peran Norma Sosial dalam Sosialisasi
Norma : aturan yang mengikat, dipakai sebagai paduan, tatanan, dan
pengendalian tingkah laku yang sesuai dan diterima, ditaati oleh
masyarakat (KBBI)
Tingkatan
norma sosial (sanksi) :
§ Cara / usage : perbuatan tertentu yang dilakukan
seseorang tapi tidak terus – menerus (makan tidak bersuara)
§ Kebiasaan / folkways : perbuatan berulang – ulang dan sama, dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan yang
jelas serta dianggap baik dan benar (membuang sampah di tempatnya)
§ Tata kelakuan / mores : sekumpulan perbuatan yang mencerminkan
sifat tertentu dilakukan secara sadar sebagai bentuk pengawasan
terhadap masyarakat (larangan mencuri)
§ Adat istiadat / coustom : kumpulan tata kelakuanyang bersifat
kekal dan terintegrasi kuat terhadap masyarkat, memiliki sanksi yang
keras (pelanggaran pada upacara adat)
Macam
– macam norma sosial :
§ Norma agama : berasal dari Tuhan, sanksi bersifat abstrak tetapi mengikat erat umatnya,
mengenal pahala dan dosa. Untuk mengatur hubungan vertikal, horisontal,
dengan alam
§ Norma kesusilaan : berasal dari hati nurani (otonom)
yang bersifat umum dan universal, sanksi berupa perasaan bersalah.
Berisi perintah dan larangan dalam pergaulan
§ Norma kesopanan[1] : berasal dari masyarakat (heteronom) yang bersifat
khusus / relatif. Sanksi berasal dari lingkungan / masyarakat. Untuk
mengatur pergaulan
§ Norma hukum : dibuat oleh lembaga yang berwenang, sanksi sangat tegas dan mengikat
§ Norma adat : berasal dari kebiasaan / tradisi / adat
-
Norma
kelaziman : diikuti berdasarkan kebiasaan, tidak memiliki sanksi hanya
apabila melanggar masyarakat akan merasa janggal
Hal
– hal yang penting tentang sistem norma :
§
Norma mengatur proses
sosial karena menguasai interaksi dan komunikasi
§ Norma sejalan dengan nilai
§
Dengan sistem norma
individu dapat menyesuaikan
perilakunya dengan kelompoknya
§
Norma kelompok mengatur cara berprilaku yang berlaku umum
Bentuk
– bentuk penyimpangan norma :
§ Perilaku menyimpang berupa kejahatan / kriminal / victim
§ Terjadi penyimpangan seksual
§ Sikap dalam gaya
hidup yang menyimpang (perjudian, pemimpin geng)
§ Konsumsi yang berlebihan (pecandu
narkoba)
D. Kepribadian : watak konsisten yang bersifat khas (Koentjaraningrat)
Susunan
kepribadian :
1. Pengetahuan : alam sadar manusia di otak
(obsesi, fantasi, persepsi, pengalaman)
2. Perasaan : alam sadar
manusia untuk menilai yang baik dan buruk
3. Dorongan naluri : di bawah
alam sadar, merupakan kecenderungan untuk merespon situasi
-
Dorongan mempertahankan hidup
- Dorongan seksual
-
Dorongan mencari makan dan memenuhi kebutuhan biologis
-
Dorongan bergaul dan berinteraksi
-
Dorongan meniru tingkah laku sesamanya
- Dorongan untuk berbakti
-
Dorongan akan keindahan, bentuk, gerak, warna, dan suara
Faktor
– faktor pembentuk kepribadian :
Ø Faktor biologis
/ hereditas / keturunan
Ø Faktor geografis
/ lingkungan fisik
Ø Faktor kebudayaan
khusus : adanya perbedaan kebudayaan
- kelompok acuan /
referensi (keluarga)
- kelompok majemuk
Ø Faktor pengalaman
kelompok
Ø Faktor pengalaman
unik
Hubungan
antara nilai, sosialisasi, dan kepribadian
Nilai membentuk
internalisasi yang menjiwai sosialisasi, internalisasi membentuk sikap
yang ditambah dengan kepribadian akan menghasilkan tingkah laku
E. Kebudayaan
dan Pengaruhnya terhadap Kepribadian
Kepribadian mengacu pada ciri dan sifat yang
mencerminkan tabiat yang didalamnya meliputi konsep kepribadian yang
disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaannya
Kepribadian
umum (Du Bois) : Setiap
kebudayaan memberikan nuansa dan hasil sosialisasi yang
berbeda sehingga kepribadian yang dihasilkan juga berbeda
– beda (orang Jawa lemah lembut, orang Batak petualang tangguh)
Kebudayaan
yang mempengaruhi kepribadian :
§ Kebudayaan
daerah
§ Kebudayaan
khusus kelas sosial (etiket pergaulan, cara berpakaian)
§ Agama yang
dianut
§ Cara hidup di
desa / kota
§ Pekerjaan /
profesi
[1] Hampir
sama dengan norma fatsoen yang mengatur tentang hal etis sopan santun
Komentar
Posting Komentar