INVENTORY COSTING AND CAPACITY ANALYSIS
Pengukuran kinerja dan Absorption Costing
Variable Costing adalah
metode pembiayaan inventori dimana seluruh biaya variable manufaktur dimasukkan
sebagai biaya persediaan. Sedangkan biaya fixed tidak termasuk dalam biaya
inventori, namun diperlakukan sebagai biaya pada periode berjalan. Metode ini
membuat laporan laba rugi berdasarkan format contribution margin.
Absorption Costing adalah
metode pembiayaan inventori dimana semua biaya variabel dan biaya fixed
manufaktur dimasukkan sebagai biaya inventori. Inventori ‘menyerap’ (absorb)
semua biaya manufaktur. Metode ini membuat laporan laba rugi berdasarkan format
gross margin.
Throughput costing
(super-variable costing) adalah metode pembiayaan inventori dimana
hanya biaya direct material saja yang dimasukkan sebagai biaya inventori.
Pengukuran kinerja dan Absorption Costing
Absorption costing
digunakan untuk pelaporan eksternal di banyak negara. Namun, banyak perusahaan
yang menggunakan variable costing untuk keperluan internal untuk mengurangi
insentif yang tidak diharapkan dengan mem ‘build up’ inventori yang dapat
dilakukan melalui absorption costing. Absorption costing memungkinkan manajer
untuk meningkatkan laba operasi pada periode tertentu dengaan meningkatkan
produktivitas – bahkan meskipun tidak ada permintaan konsumen untuk tambahan
produksi! Salah satu motivasi tindakan ini adalah bonus manajer yang
berdasarkan laba operasi yang dilaporkan dengan metode absorption costing.
Saran untuk
menghindari hal ini yaitu:
- Perencanaan dan anggaran inventory
yang hati-hati untuk mengurangi kebebasan manajemen dalam memproduksi
inventori.
- Mengubah sistem akuntansi yaitu dengan
menggunakan variable costing untuk keperluan internal.
- Mengubah periode yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja.
- Memasukkan variable non finansial
dalam mengukur kinerja.
Komentar
Posting Komentar