RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Satuan pendidikan : SMK Negeri 1 Malang
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Keuangan
Paket Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Akuntansi Perusahaan Dagang
Kelas/ semester : XII/II
Waktu : 1 x 30 menit
Pertemuan ke : 2
Standar Kompetensi : Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
Kompetensi Dasar : 3.37 Menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan dagang
A. Kompetensi Inti:
1. Kompetensi Inti untuk Sikap Spiritual
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Inti untuk Sikap Sosial
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Inti untuk Pengetahuan
KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan rasa prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4. Kompetensi Inti untuk Ketrampilan
KI 4: mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan materi mengelola jurnal penyesuaian perusahaan dagang secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan dagang.
1. Kompetensi inti untuk sikap spiritual:
Peserta didik diharapkan dapat mengamalkan ajaran agama dalam proses menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan dagang.
2. Kompetensi inti untuk sikap sosial:
Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan sikap santun, peduli,gotong royong dalam proses menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan dagang.
3. Kompetensi inti untuk pengetahuan:
Peserta didik diharapkan dapat memahami konseptual dalam menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan dagang.
4. Kompetensi inti untuk ketrampilan:
Peserta didik diharapkan menyajikan dalam ranah konkret dalam menjelaskan jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi serta posting ke akun buku besar perusahaan dagang.
C. Indikator
1. Memahami jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan fungsinya
2. Memahami jenis-jenis penyesuaian perusahaan dagang
3. Mampu mencatat dan menjurnal penyesuaian perusahaan dagang
4. Mampu memposting jurnal penyesuian ke buku besar
D. Materi Pembelajaran
Jurnal penyesuaian perusahaan dagang (terlampir)
E. Sumber
Muawanah,Umi dkk. 2008.Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan untuk SMK.Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
F. Alat dan Bahan
Alat : Spidol, Penghapus, Whiteboard, Kalkulator
Bahan : Modul Akuntansi Perusahaan Dagang SMK kelas XII
G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kooperatif
2. Model : Team Assisted Individualization (TAI)
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
H.Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan | Kegiatan Guru | Kegiatan Siswa | Metode | Waktu |
Kegiatan Awal | · Salam pembuka, doa, dan presensi · Memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya, untuk menjadikan siswa lebih siap menerima materi yang akan dipelajari. · Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan. a. | · Menjawab salam dan do’a · Menjawab pertanyaan tentang materi sebelumnya, yaitu bukti transaksi, sebagai bentuk apersepsi dari guru. · Memperhatikangpenyampaian kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran oleh guru. | Ceramah | 5 menit |
Kegiatan Inti | · Menjelaskan secara ringkas tentang materi pengertian,fungsi, dan jenis-jenis jurnal penyesuian dalam perusahaan dagang. | · Memperhatikan penjelasan materi dari guru. · Menanyakan hal yang belum dipahami dari materi yang telah disampaikan, jika ada. | Demonstrasi, Tanya Jawab | 10 menit |
· Setiap siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal yang berkaitan dengan jurnal penyesuaian perusahaan dagang pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah disediakan oleh guru secara individual. · Guru mengamati kerja siswa dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan seperlunya. · Dengan membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah dikerjakan siswa secara individual, siswa menuju ke kelompok belajar sesuai dengan kelompok yang telah diinformasikan guru. · Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman satu keompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan masukan. · Guru berkeliling mengamati kerja kelompok dan memberikan bantuan seperlunya apabila terdapat materi yang belum dipahami. · Setiap kelompok mempresentasikan penyelesaian soal yang sudah dibahas sedangkan guru memfasilitasi siswa, merangkum serta memberikan penugasan untuk pertemuan selanjutnya. | · Menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru · Mendiskusikan penyelesaian soal dengan kelompok yang telah dibentuk · Mempresentasikan hasil penyelesaian soal dan diskusi dengan kelompok. | Diskusi,Tanya Jawb | 12 menit | |
Penutup | · Guru bersama siswa mengoreksi dan menyimpulkan hasil presentasi yang telah dilakukan. · Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham mengenai topik yang dibahas. · Doa dan salam penutup | · Siswa memberikan kesimpulannya terhadap materi yang telah didapatkan. · Doa dan menjawab salam. | 3 menit |
J. Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar
Pedoman penilaian :
Soal | Skor |
1 | 30 |
2 | 70 |
Total skor 100
Penilaian sikap (afektif) :
No. | Nama Siswa | Aktivitas dalam Pembelajaran | Kehadiran | Total Nilai |
1 | ||||
2 | ||||
3 | ||||
Dst. |
Pedoman penilaian :
Skor | Keterangan |
2 | Baik (A) |
1 | Cukup (B) |
0 | Kurang (C) |
Penilaian Psikomotorik
No. | Nama Siswa | Ketepatan waktu menyelesaikan tugas | |||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | ||
1 | |||||||||
2 | |||||||||
3 | |||||||||
Dst. |
Pedoman Penilaian
Deskripsi | Skor | Keterangan |
Siswa yang menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan | A | Baik |
Siswa yang menyelesaikan tugas tepat pada waktu yang telah ditetapkan | B | Cukup |
Siswa yang menyelesaikan tugas melebihi waktu yang telah ditetapkan | C | Kurang |
Bobot evaluasi dalam sesi ini adalah:
1. Kognitif 60%
2. Afektif 10%
3. Psikomotorik 30%
Jumlah 100%
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70%
1. Prosedur penilaian:
Pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Prosedur penilaian dilakukan selama proses belajar mengajar di kelas mulai dari guru membuka pelajaran sampai menutup pelajaran.
2. Teknik evaluasi
Penilaian proses
Tes Lisan :Presentasi kelompok selama proses KBM
Tes Tertulis :Pemberian Evaluasi
Penilaian Tes :Tugas
Non Tes :Keaktifan dan Kelompok
Jakarta, 22 Januari 2013
Mengetahui
Kepala SMK N 1 Malang Guru Pengajar Akuntansi
Nazril Irham S.Pd, M.Pd Wiwin Juliyanti
Lampiran 1: Materi
A. JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal penyesuaian dalam perusahaan dagang memiliki kekhususan pada ayat jurnal penyesuaian persediaan barang. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan akun-akun sementara setiap buku besar yang belum mencerminkan (saldo)yang sebenarnya.
Dari pengertian diatas, tentunya tidak semua akun memerlkukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun mana saja yang memerlukan penyesuaian?
1. Akun-akun yang Perlu Disesuaikan pada Akhir Periode Akuntansi
Jurnal Penyesuaian | Perusahaan Jasa | Perusahaan Dagang |
Persediaan barang dagangan | - | ✔ |
Perlengkapan | ✔ | ✔ |
Beban dibayar dimuka | ✔ | ✔ |
Pendapatan diterima dimuka | ✔ | ✔ |
Beban yang masih harus dibayar | ✔ | ✔ |
Penyusutan aktiva tetap | ✔ | ✔ |
Dari tabel diatas, jelaslah bahwa selain persediaan barang dagang, jurnal penyesuaian yang dikerjakan bersifat mengulang saja pada jurnal perusahaan jasa. Selain itu dapat ditarik kesimpulan bahwa transaksi perusahaan dagang lebih banyak dari pada transaksi perusahaan jasa. Begitu juga akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian, untuk perusahaan dagang didalamnya terdapat akun-akun yang ada perusahaan jasa.
a. Akun Persediaan Barang Dagang
Pada perusahaan dagang terdapat dua system pencatatan barang dagang, yaitu system berkala (periodic) dan system berkelanjutan (perpetual). Seperti yang terdapat pada skema dibawah ini:
Skema 1.
Perusahaan dalam prakteknya sering menggunakan system periodic, yaitu setiap pembelian barang dagang dicatat dalam akun pembelian dan setiap penjualan barang dagang dicatat dalam akun penjualan, tanpa menghitung harga pokok barang yang dijual tersebut. Sehingga untuk menentukan persediaan barang dagang akhir periode dilakukan perhitungan jumlah barang dagang secara fisik di gudang yang merupakan persediaan barang dagang akhir.
Bagaimana cara menentukan hasil usaha dalam periode tertentu? Dalam hal ini persediaan barang dagang merupakan unsur yang sangat penting, karena jumlah barang yang dibeli dan barang yang laku terjual tidaklah sama dalam periode tersebuut. Jumlah barang yang laku terjual biasanya dianggap menjadi beban yang disebut juga harga pokok, dan jumlah persediaan barang yang belum terjual dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva. Oleh karena itu agar laporan sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya,maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap persediaan barang dagang. Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan pencatatan penyesuaian terhadap persediaan barang dagang.
Pencatatan Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
1) Menggunakan pendekatan Ikhtisar Rugi Laba
Pada waktu dilakukan perhitungan rugi laba, maka persediaan awal akan mempengaruhi harga pokok penjualan atau harga pokok barang yang laku terjual. Oleh karena itu pada akhir periode, persediaan awal barang dagang dipindahkan ke sebelah debit akun ikhtisar rugi-laba dan mengkreditkan akun persediaan awal barang dagang, seperti berikut:
Ikhtisar Rugi-Laba xxx
Persediaan barang dagang awal xxx
Sedangkan untuk penyesuaian persediaan barang dagang (akhir) dipindahkan ke sisi debit akun Persediaan barang dagang dan mengkreditkan akun ikhtisar Laba-Rugi, seperti berikut:
Persediaan Barang Dagang (akhir) xxx
Ikhtisar Rugi-Laba xxx
Contoh:
Dalam neraca saldo,akun persediaan barang dagangan menunjukkan jumlah sebesar 14.800.000 pada sisi debit. Pada penyesuaian per 31 Desember 200x persediaan barang sejumalh 16.200.000.untuk mencatat data tersebut dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
31 Des Ikhtisar L/R 14.800.000
Persediaan barang dagang 14.800.000
Persediaan barang dagang 16.200.000
Ikhtisar L/R 16.200.000
2) Menggunakan pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Bila menggunakan pendekatan harga pokok penjualan, maka yang perlu diperhatikan adalah akun-akun yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan. Akun apa saja yang termasuk unsure-unsur harga pokok penjualan?
Ada beberapa akun yang merupakan unsure-unsur harga pokok penjualan,yaitu sebagai berikut:
1) Persediaan barang dagang (awal)
2) Pembelian barang dagang
3) Biaya angkut pembelian
4) Retur pembelian
5) Potongan pembelian
6) Persediaan barang dagang (akhir),setelah dilakukan perhitungan secara fisik pada akhir periode
Pencatatannya dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
Jurnal penyesuaian:
Des 31
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan barang dagang (awal) xxx
Harga pokokpenjualan xxx
Pembelian xxx
Biaya angkut pembelian xxx
Retur pembelian xxx
Potongan pembelian xxx
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang dagang xxx
Harga Pokok penjualan xxx
b. Penyeseuaian Perlengkapan
Mengapa perlengkapan perlu disesuaikan pada akhir periode? Perlengkapan sering juga dicatat sebagai bahan habis pakai. Pada mulanya perlengjapan dibeli perusahaan merupakan aktiva lancer,yang dipakai dalam kegiatan usahanya. Dalam pencatatan dibukukan sejumlah harga beli. Sehingga untuk menentukan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode diperlukan perhitungan secara fisik, yaitu dengan cara membandingkan jumlah mula-mula dalam pembukuan dengan perlengkapan yang tersisa (yang masih ada) akhir periode. Selisihnya itu merupakan beban pemakaian perlengkapan. Untuk mencatatnya dalam jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut:
Beban Perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
Contoh:
Dalam neraca saldo per 31 desember 2000, akun perlengkapan kantor menunjukkan jumlah 180.000.
Data penyesuaian per 31 Desember 2000:
Perlengkapan yang tersisa sebesar 80.000
Diminta: buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan
Jawab:
Perlengkapan semula 180.000
Per 31 des yang masih ada 80.000
Yang habis terpakai 100.000
Jumlah perlengkapan yang habis terpakai sudah merupakan jumlah beban dengan akun beban pemakaian perlengkapan dicatat di sisi debit 100.000 dan diimbangi dengan berkurangnya perlengkapan 100.000 yang dicatat di sisi kredit.
Dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban perlengkapan 100.000
Perlengkapan 100.000
c. Penyesuaian Beban Dibayar di Muka
Apakah beban dibayar dimuka termasuk dalam kelompok aktiva? Jawabannya adalah ya. Dalam pencatatan akuntansi beban dibayar di muka dikelompokkan dalam aktiva (harta). Beban ini merupakan harta perusahaan yang member manfaat pada periode yang akan datang.
Akun mana saja yang termasuk? Dalam prakteknya di perusahaan biasanya seperti: pembayaran asuransi, sewa, iklan dan lainnya. Apabila perusahaan melakukan pembayaran terlebih dahulu (dimuka) untuk suatu beban. Kemudian pembayaran itu melebihi satu periode akuntansi, maka pada akhir periode perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. Dengan demikian dapat diketahui seberapa besar dari jumlah tersebut yang benar-benar telah menjadi beban untuk periode itu. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
1 Juni …………………….31 Des 2000 1 Juni 2011
7 bulan (tutup buku) 5 bulan
Ilustrasi di atas, mempunyai arti bahwa asuransi dibayar untuk waktu 1 tahun, pada saat membayar dicatat sebagai asuransi dibayar di muka. Pada akhir periode 31 Desember 2000, maka yang susah menjadi beban adalah asuransi untuk 6 bulan, yaitu dari 1 Juni 2000 sampai 31 Desember 2000 (tutup buku), sedangkan sisanya belum menjadi beban periode 2000, dan dilaporkan sebagai beban pada periode berikutnya (2001). Selanjutnya perhatikan contoh berikut:
Dalam neraca saldo per 31 Des 2000, menunjukkan akun Asuransi dibayar dimuka sebesar 1.2000.000 pada sisi debit.
Data penyesuaian per 31 Desember 2000:
**Asuransi dibayar untuk waktu 1 tahun terhitung 1 Juni 2000.
Dari neraca saldo dan data penyesuaian 31 Desember 2000 diatas, maka jurnal penyesuian 31 Desember diatas, maka jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
Yang telah menjadi beban adalah sejak 1 Juni 2000 sampai 31 Desember 2000 yaitu 7 bulan dengan demikian jumlhanya = 7/12 x 1.200.000 = 700.000 dibebankan untuk periode 2000
Untuk diingat:
Karena pada saat membayar dicatat sebagai asuransi dibayar dimuka, maka disaat membuat jurnal penyesuaian perlu ditentukan berapa yang telah menjadi beban (dengan akun beban asuransi dicatat di sisi debit dan asuransi dibayar dimuka dicatat di sisi kredit dengan jumlah yang sama).
Jurnal penyesuaian:
Des 31 Beban Asuransi 700.000
Asuransi dibayar dimuka 700.000
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, contoh lainnya yang sering digunakan adalah akun sewa dibayar dimuka dan iklan dibayar di muka.
d. Penyesuaian Pendapatan Diteruma di Muka
Suatu perusahaan kadang-kadang belum menyelesaikan pekerjaan yang dipesan langganannya, tetapi telah menerima pembayaran atas pesanan tersebut. Dalam akuntansi penerimaan yang demikian disebut dengan pendapatan diterima dimuka.
Bisakah anda member contoh akunnya? Baiklah, yang sering dijumpai dalam praktiknya akun pendapatan sewa diterima dimuka, seperti contoh dalam neraca saldo di bawah ini.
Contoh:
Di neraca saldo, per 31 desember 2000, akun pendapatan diterima dimuka menunjukkan angka 3.000.000 pada sisi kredit.
Data penyesuaian 31 Desember 2000:
**pendapatan diterima di muka adalah sewa ruang yang diterima untukwaktu 1 tahun terhitung 1 Agustus 2000
Dari data diatas, maka jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada akhir periode adalah sebagai berikut:
Des 31 Pendapatan diterima di Muka 1.250.000
Pendapatan Sewa 1.250.000
Mengapa jurnal penyesuaian dibuat demikian? Agar mudah dipahami coba perhatikan ilustrasi di bawah ini:
1 Agustus 31 Des 2000 1 Agustus 2001
…………………………………………..……………………………………………………………………………………………
Pendapatan sewa
5 bulan (tutup buku) 7 bulan
Keterangan:
Dari pendapatan sewa yang diterima di muka tersebut, maka jumlah yang benar-benar merupakan pendapat sewa periode akuntansi 2000 adalah 5 bulan, yaitu mulai 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2000
Sehingga berjumlah 5/12 x 3.000.000= 1.250.000
Pencatatannya adalah sebagai akun sewa diterima di muka sisi debit dan akun pendapatan sewa di sisi kredit
e. Penyesuaian Beban yang Masih Harus Dibayar
Pengertian lain dari beban yang masih harus dibayar adalah beban dibayar belakang. Artinya beban yang seharusnya dibayar karena perusahaan telah menikmati jasa yang diterima, sedangkan pembayaran belum dilaksanakan.
Dapatkah anda memberikan contohnya? Baiklah, contoh yang sederhana adalah pembayaran rekening listrik di rumah anda. Misalnya, pembayaran yang anda lakukan di bulan Desember adalah pemakaian jasa listrik bulan yang lalu (November) dan bukan untuk bulan berjalan (desember). Sedangkan pemakaian bulan Desember nantinya dibayar bulan Januari tahun yang akan datang.
Perhatikan contoh berikut ini:
Neraca saldo per 31 Desember 2000, menunjukkan Beban Rekening Listrik sebesar 160.000 pada sisi debit.
Data penyesuaian per 31 Desember 2000:
-Listrik bulan Desember belum dibayar sebesar 240.000
Data penyesuaian mengandung arti bahwa per 31 Desember 2000 beban listrik belum dibayar dan belum dibukukan 240.000,sehingga jumlah yang terdapat dalam neraca saldo belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian harus dibukukan beban listrik tersebut dalam akun beban listrik di sisi debit dan akun utang listrik di sisi kredit. Karena per 31 Desember 2000 belum dibayar dan merupakan beban pada periode akuntansi yang berakhir 31 Desember 2000. Adapun dalam jurnal penyesuaian di catat sebagai berikut:
Des 31 Beban Rekening Listrik 240.000
Utang Listrik 240.000
Dari uraian diatas, bisakah anda memberikan contoh akun lain? Masih banyak contoh lain yang sama prinsipnya dengan beban listrik tadi. Misalnya Gaji karyawan, telepon, dan bunga yang masih harus dibayar. Berikut contoh pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya:
Des 31 Beban Gaji Karyawan 400.000
Utang Gaji 400.000
Jurnal penyesuaian diatas, sumber data penyesuaian per 31 Desember 2000 adalah: Gaji karyawan mingguan dibayar tiap hari sabtu sebesar 600.000 (6 hari kerja) untuk 5 orang karyawan. Tanggal 31 Desember 2000, jatuh pada hari kamis.
Keterangan:
6 hari kerja 600.000 sehingga 1 hari 100.000, gaji untuk hari senin sampai kamis yaitu 4 hari belum dibayar karena biasanya dibayar setiap hari sabtu. Sehingga gaji 4 hari kerja adalah 4 x 100.000 = 400.000
Pencatatan akun beban gaji harus dicatat di sisi debit 400.000, karena belum dibayar menimbulkan akun utang gaji yang dicatat disisi kredit 400.000
f. Penyusutan Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan aktiva yang memberikan manfaat operasi lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena pemakaian nilai aktiva akan berkurang bersamaan dengan jalannya waktu. Dalam akuntansi berkurangnya nilainya aktiva tetap ini lebih dikenal dengan penyusutan.
Apa itu penyusutan? Penyusutan aktiva adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap untuk periode-periode aktiva tersebut digunakan. Pencatatan penyusutan aktiva tetap dilakukan setiap akhir periode akuntansi, yaitu dengan mendebit akun beban penyusutan, mengkredit akun akumulasi penyusutan seperti tabel dibawah ini:
Des 31 Beban Penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Perhatikan neraca saldo dan data penyesuaian berikut ini:
Neraca saldo per 31 Desember 2000
Peralatan 1.200.000
Akm peny.peralatan 1.200.000
Data penyesuaian per 31 Desember 2000
-ditaksir penyusutan peralatan tahun ini 10% dari harga perolehan
Keterangan:
Penyusutan 10% x 1.200.000 = 120.000, dicatat sebagai akun beban penyusutan peralatan di sisi debit dan di sisi kredit sebagai akumulasi penyusutan peralatan. Perhatikan jurnal penyesuaian dibawah ini:
Des 31 Beban Penyusutan 120.000
Akm Penyusutan 120.000
Lampiran 2: Soal-soal
1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1) Jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi perlu dibuat yang bertujuan untuk..
a. Memudahkan dalam pencatatan ke dalam buku besar
b. Mengurangi kesalahan dalam menyusun laporan keuangan
c. Menyeimbangkan saldo-saldo buku besar yang ada
d. Menyesuaikan saldo akun buku besar agar mencerminkan jumlah yang sebenarnya serta laporan keuangan sesuai keadaan sebenarnya.
e. Mempermudah penyelesaian kertas kerja akhir tahun
2) Perhatikan akun-akun berikut ini dengan cermat!
1.Pembelian barang dagang
2.Penjualan barang dagang
3. Persediaan barang dagang
4. Biaya angkut pembelian
5. Potongan penjualan
6. Potongan pembelian
Akun diatas yang termasuk akun disesuaikan untuk penyesuaian persediaan barang dagang bila menggunakan pendekatan HPP adalah…
a. 1,2,3,4
b. 1,3,4,5
c. 1,2,4,5
d. 1,3,4,6
e. 2,3,4,6
3) Dalam neraca saldo per 31 Desember 2000 terdapat akun iklan dibayar dimuka 275.000 untuk 10 kali penerbitan. Ternyata akhir periode 31 Desember 2000 belum terbit sebanyak 4 kali terbit. Berarti iklan yang dibebankan pada periode 2000 adalah
a. 275.000
b. 210.000
c. 175.000
d. 165.000
e. 150.000
2. Berikut ini adalah neraca sisa Toko Momobitta milik Wiwin Juliyanti pada tanggal 31 Desember 2012
No | Nama Akun | Debit | Kredit |
101 | Kas | 2.750.000 | |
102 | Piutang Dagang | 3.500.000 | |
103 | Sediaan barang dagangan | 4.500.000 | |
104 | Perlengkapan | 1.250.000 | |
105 | Iklan dibayar dimuka | 600.000 | |
106 | Asuransi dibayar dimuka | 1.200.000 | |
151 | Perlatan toko | 6.000.000 | |
152 | Akm peny peralatan toko | 2.400.000 | |
153 | Kendaraan | 18.000.000 | |
154 | Akm penyusutan kendaraan | 3.600.000 | |
201 | Utang usaha | 2.550.000 | |
301 | Modal Wiwin Juliyanti | 22.000.000 | |
302 | Prive Wiwin Juliyanti | 500.000 | |
401 | Penjualan | 53.500.000 | |
402 | Retur penjualan | 250.000 | |
403 | Potongan penjualan | 125.000 | |
501 | Pembelian | 35.500.000 | |
502 | Retur pembelian | 175.000 | |
503 | Potongan pembelian | 145.000 | |
504 | Beban angkut pembelian | 850.000 | |
601 | Beban gaji toko | 4.000.000 | |
602 | Beban gaji kantor | 2.000.000 | |
603 | Beban sewa toko | 1.800.000 | |
604 | Beban listrik dan telepon | 720.000 | |
605 | Beban umum dan rupa-rupa | 650.000 | |
801 | Pendapatan bunga | 25.000 | |
901 | Pajak Penghasilan | 200.000 | |
84.395.000 | 84.395.000 |
Data penyesuaian tanggal 31 Desember 2012
f. Laporan rekening Koran dari bank menyebutkan bahwa bank telah mendebit akun toko Momobitta Rp 7.500 untuk beban administrasi bank dan mengkredit Rp. 12.500 sebagai jasa giro.
g. Sediaan barang menurut inventaris pada tanggal 31 Desember 2006 berjumlah Rp. 5.250.000
h. Sediaan perlengkapan yang ada senilai Rp 500. Pemakaian perlengkapan dibebankan sebagai beban perlengkapan toko 80% dan beban perlengkapan kantor 20%.
i. Iklan dibayar pada tanggal 15 agustus 2012 untuk 5 kali penerbitan sampai 31 Des 2012 sudah terbit 4 kali.
j. Premi asuransi dibayar tanggal 1 September 2012 untuk masa 1 tahun yaitu tanggal 1 September 2012 sampai 31 Agustus 2013.
k. Peralatan toko disusutkan 10% dari harga perolehan
l. Kendaraan dipakai untuk toko dalam satu tahun disusutkan sebesar Rp 1.800.000
m. Beban sewa tokoRp 1.800.000 dibayar 1 April 2012 untuk masa satu tahun. Mulai 1 April 2012-1 April 2013
n. Pajak penghasilan ditaksir Rp 750.000
Diminta:
a. Susunlah ayat jurnal penyesuaian 31 desember 2012.
Akun yang perlu ditambahkan adalah sebagai berikut:
107 Sewa dibayar dimuka
204 Utang pajak
303 Ikhtisar L/R
606 Beban perlengkapan toko
607 Beban perlengkapan kantor
608 Beban Iklan
609 Beban adm bank
610 Beban asuransi toko
651 Beban penyusutan peralatan toko
652 Beban penyusutan peralatan kantor
Komentar
Posting Komentar