A. JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal penyesuaian dalam perusahaan dagang memiliki kekhususan pada ayat jurnal penyesuaian persediaan barang. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan akun-akun sementara setiap buku besar yang belum mencerminkan (saldo)yang sebenarnya.
Dari pengertian diatas, tentunya tidak semua akun memerlkukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun mana saja yang memerlukan penyesuaian?
1. Akun-akun yang Perlu Disesuaikan pada Akhir Periode Akuntansi
Jurnal Penyesuaian | Perusahaan Jasa | Perusahaan Dagang |
Persediaan barang dagangan | - | ✔ |
Perlengkapan | ✔ | ✔ |
Beban dibayar dimuka | ✔ | ✔ |
Pendapatan diterima dimuka | ✔ | ✔ |
Beban yang masih harus dibayar | ✔ | ✔ |
Penyusutan aktiva tetap | ✔ | ✔ |
Dari tabel diatas, jelaslah bahwa selain persediaan barang dagang, jurnal penyesuaian yang dikerjakan bersifat mengulang saja pada jurnal perusahaan jasa. Selain itu dapat ditarik kesimpulan bahwa transaksi perusahaan dagang lebih banyak dari pada transaksi perusahaan jasa. Begitu juga akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian, untuk perusahaan dagang didalamnya terdapat akun-akun yang ada perusahaan jasa.
a. Akun Persediaan Barang Dagang
Pada perusahaan dagang terdapat dua system pencatatan barang dagang, yaitu system berkala (periodic) dan system berkelanjutan (perpetual). Seperti yang terdapat pada skema dibawah ini:
Skema 1.
Perusahaan dalam prakteknya sering menggunakan system periodic, yaitu setiap pembelian barang dagang dicatat dalam akun pembelian dan setiap penjualan barang dagang dicatat dalam akun penjualan, tanpa menghitung harga pokok barang yang dijual tersebut. Sehingga untuk menentukan persediaan barang dagang akhir periode dilakukan perhitungan jumlah barang dagang secara fisik di gudang yang merupakan persediaan barang dagang akhir.
Bagaimana cara menentukan hasil usaha dalam periode tertentu? Dalam hal ini persediaan barang dagang merupakan unsur yang sangat penting, karena jumlah barang yang dibeli dan barang yang laku terjual tidaklah sama dalam periode tersebuut. Jumlah barang yang laku terjual biasanya dianggap menjadi beban yang disebut juga harga pokok, dan jumlah persediaan barang yang belum terjual dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva. Oleh karena itu agar laporan sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya,maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap persediaan barang dagang. Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan pencatatan penyesuaian terhadap persediaan barang dagang.
Pencatatan Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
1) Menggunakan pendekatan Ikhtisar Rugi Laba
Pada waktu dilakukan perhitungan rugi laba, maka persediaan awal akan mempengaruhi harga pokok penjualan atau harga pokok barang yang laku terjual. Oleh karena itu pada akhir periode, persediaan awal barang dagang dipindahkan ke sebelah debit akun ikhtisar rugi-laba dan mengkreditkan akun persediaan awal barang dagang, seperti berikut:
Ikhtisar Rugi-Laba xxx
Persediaan barang dagang awal xxx
Sedangkan untuk penyesuaian persediaan barang dagang (akhir) dipindahkan ke sisi debit akun Persediaan barang dagang dan mengkreditkan akun ikhtisar Laba-Rugi, seperti berikut:
Persediaan Barang Dagang (akhir) xxx
Ikhtisar Rugi-Laba xxx
Contoh:
Dalam neraca saldo,akun persediaan barang dagangan menunjukkan jumlah sebesar 14.800.000 pada sisi debit. Pada penyesuaian per 31 Desember 200x persediaan barang sejumalh 16.200.000.untuk mencatat data tersebut dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
31 Des Ikhtisar L/R 14.800.000
Persediaan barang dagang 14.800.000
Persediaan barang dagang 16.200.000
Ikhtisar L/R 16.200.000
2) Menggunakan pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Bila menggunakan pendekatan harga pokok penjualan, maka yang perlu diperhatikan adalah akun-akun yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan. Akun apa saja yang termasuk unsure-unsur harga pokok penjualan?
Ada beberapa akun yang merupakan unsure-unsur harga pokok penjualan,yaitu sebagai berikut:
1) Persediaan barang dagang (awal)
2) Pembelian barang dagang
3) Biaya angkut pembelian
4) Retur pembelian
5) Potongan pembelian
6) Persediaan barang dagang (akhir),setelah dilakukan perhitungan secara fisik pada akhir periode
Pencatatannya dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
Jurnal penyesuaian:
Des 31
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan barang dagang (awal) xxx
Harga pokokpenjualan xxx
Pembelian xxx
Biaya angkut pembelian xxx
Retur pembelian xxx
Potongan pembelian xxx
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang dagang xxx
Harga Pokok penjualan xxx
b. Penyeseuaian Perlengkapan
Mengapa perlengkapan perlu disesuaikan pada akhir periode? Perlengkapan sering juga dicatat sebagai bahan habis pakai. Pada mulanya perlengjapan dibeli perusahaan merupakan aktiva lancer,yang dipakai dalam kegiatan usahanya. Dalam pencatatan dibukukan sejumlah harga beli. Sehingga untuk menentukan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode diperlukan perhitungan secara fisik, yaitu dengan cara membandingkan jumlah mula-mula dalam pembukuan dengan perlengkapan yang tersisa (yang masih ada) akhir periode. Selisihnya itu merupakan beban pemakaian perlengkapan. Untuk mencatatnya dalam jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut:
Beban Perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
Contoh:
Dalam neraca saldo per 31 desember 2000, akun perlengkapan kantor menunjukkan jumlah 180.000.
Data penyesuaian per 31 Desember 2000:
Perlengkapan yang tersisa sebesar 80.000
Diminta: buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan
Jawab:
Perlengkapan semula 180.000
Per 31 des yang masih ada 80.000
Yang habis terpakai 100.000
Jumlah perlengkapan yang habis terpakai sudah merupakan jumlah beban dengan akun beban pemakaian perlengkapan dicatat di sisi debit 100.000 dan diimbangi dengan berkurangnya perlengkapan 100.000 yang dicatat di sisi kredit.
Dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban perlengkapan 100.000
Perlengkapan 100.000
c. Penyesuaian Beban Dibayar di Muka
Apakah beban dibayar dimuka termasuk dalam kelompok aktiva? Jawabannya adalah ya. Dalam pencatatan akuntansi beban dibayar di muka dikelompokkan dalam aktiva (harta). Beban ini merupakan harta perusahaan yang member manfaat pada periode yang akan datang.
Akun mana saja yang termasuk? Dalam prakteknya di perusahaan biasanya seperti: pembayaran asuransi, sewa, iklan dan lainnya. Apabila perusahaan melakukan pembayaran terlebih dahulu (dimuka) untuk suatu beban. Kemudian pembayaran itu melebihi satu periode akuntansi, maka pada akhir periode perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. Dengan demikian dapat diketahui seberapa besar dari jumlah tersebut yang benar-benar telah menjadi beban untuk periode itu. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
1 Juni …………………….31 Des 2000 1 Juni 2011
7 bulan (tutup buku) 5 bulan
Ilustrasi di atas, mempunyai arti bahwa asuransi dibayar untuk waktu 1 tahun, pada saat membayar dicatat sebagai asuransi dibayar di muka. Pada akhir periode 31 Desember 2000, maka yang susah menjadi beban adalah asuransi untuk 6 bulan, yaitu dari 1 Juni 2000 sampai 31 Desember 2000 (tutup buku), sedangkan sisanya belum menjadi beban periode 2000, dan dilaporkan sebagai beban pada periode berikutnya (2001). Selanjutnya perhatikan contoh berikut:
Dalam neraca saldo per 31 Des 2000, menunjukkan akun Asuransi dibayar dimuka sebesar 1.2000.000 pada sisi debit.
Data penyesuaian per 31 Desember 2000:
**Asuransi dibayar untuk waktu 1 tahun terhitung 1 Juni 2000.
Dari neraca saldo dan data penyesuaian 31 Desember 2000 diatas, maka jurnal penyesuian 31 Desember diatas, maka jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
Yang telah menjadi beban adalah sejak 1 Juni 2000 sampai 31 Desember 2000 yaitu 7 bulan dengan demikian jumlhanya = 7/12 x 1.200.000 = 700.000 dibebankan untuk periode 2000
Untuk didingat:
Karena pada saat membayar dicatat sebagai asuransi dibayar dimuka, maka disaat membuat jurnal penyesuaian perlu ditentukan berapa yang telah menjadi beban (dengan akun beban asuransi dicatat di sisi debit dan asuransi dibayar dimuka dicatat di sisi kredit dengan jumlah yang sama).
Jurnal penyesuaian:
Des 31 Beban Asuransi 700.000
Asuransi dibayar dimuka 700.000
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, contoh lainnya yang sering digunakan adalah akun sewa dibayar dimuka dan iklan dibayar di muka.
d. Penyesuaian Pendapatan Diteruma di Muka
Suatu perusahaan kadang-kadang belum menyelesaikan pekerjaan yang dipesan langganannya, tetapi telah menerima pembayaran atas pesanan tersebut. Dalam akuntansi penerimaan yang demikian disebut dengan pendapatan diterima dimuka.
Bisakah anda member contoh akunnya? Baiklah, yang sering dijumpai dalam praktiknya akun pendapatan sewa diterima dimuka, seperti contoh dalam neraca saldo di bawah ini.
Contoh:
Di neraca saldo, per 31 desember 2000, akun pendapatan diterima dimuka menunjukkan angka 3.000.000 pada sisi kredit.
Data penyesuaian 31 Desember 2000:
**pendapatan diterima di muka adalah sewa ruang yang diterima untukwaktu 1 tahun terhitung 1 Agustus 2000
Dari data diatas, maka jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada akhir periode adalah sebagai berikut:
Des 31 Pendapatan diterima di Muka 1.250.000
Pendapatan Sewa 1.250.000
Mengapa jurnal penyesuaian dibuat demikian? Agar mudah dipahami coba perhatikan ilustrasi di bawah ini:
1 Agustus 31 Des 2000 1 Agustus 2001
…………………………………………..……………………………………………………………………………………………
Pendapatan sewa
5 bulan (tutup buku) 7 bulan
Keterangan:
Dari pendapatan sewa yang diterima di muka tersebut, maka jumlah yang benar-benar merupakan pendapat sewa periode akuntansi 2000 adalah 5 bulan, yaitu mulai 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2000
Sehingga berjumlah 5/12 x 3.000.000= 1.250.000
Pencatatannya adalah sebagai akun sewa diterima di muka sisi debit dan akun pendapatan sewa di sisi kredit
e. Penyesuaian Beban yang Masih Harus Dibayar
Pengertian lain dari beban yang masih harus dibayar adalah beban dibayar belakang. Artinya beban yang seharusnya dibayar karena perusahaan telah menikmati jasa yang diterima, sedangkan pembayaran belum dilaksanakan.
Dapatkah anda memberikan contohnya? Baiklah, contoh yang sederhana adalah pembayaran rekening listrik di rumah anda. Misalnya, pembayaran yang anda lakukan di bulan Desember adalah pemakaian jasa listrik bulan yang lalu (November) dan bukan untuk bulan berjalan (desember). Sedangkan pemakaian bulan Desember nantinya dibayar bulan Januari tahun yang akan datang.
Perhatikan contoh berikut ini:
Neraca saldo per 31 Desember 2000, menunjukkan Beban Rekening Listrik sebesar 160.000 pada sisi debit.
Data penyesuaian per 31 Desember 2000:
-Listrik bulan Desember belum dibayar sebesar 240.000
Data penyesuaian mengandung arti bahwa per 31 Desember 2000 beban listrik belum dibayar dan belum dibukukan 240.000,sehingga jumlah yang terdapat dalam neraca saldo belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian harus dibukukan beban listrik tersebut dalam akun beban listrik di sisi debit dan akun utang listrik di sisi kredit. Karena per 31 Desember 2000 belum dibayar dan merupakan beban pada periode akuntansi yang berakhir 31 Desember 2000. Adapun dalam jurnal penyesuaian di catat sebagai berikut:
Des 31 Beban Rekening Listrik 240.000
Utang Listrik 240.000
Dari uraian diatas, bisakah anda memberikan contoh akun lain? Masih banyak contoh lain yang sama prinsipnya dengan beban listrik tadi. Misalnya Gaji karyawan, telepon, dan bunga yang masih harus dibayar. Berikut contoh pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya:
Des 31 Beban Gaji Karyawan 400.000
Utang Gaji 400.000
Jurnal penyesuaian diatas, sumber data penyesuaian per 31 Desember 2000 adalah: Gaji karyawan mingguan dibayar tiap hari sabtu sebesar 600.000 (6 hari kerja) untuk 5 orang karyawan. Tanggal 31 Desember 2000, jatuh pada hari kamis.
Keterangan:
6 hari kerja 600.000 sehingga 1 hari 100.000, gaji untuk hari senin sampai kamis yaitu 4 hari belum dibayar karena biasanya dibayar setiap hari sabtu. Sehingga gaji 4 hari kerja adalah 4 x 100.000 = 400.000
Pencatatan akun beban gaji harus dicatat di sisi debit 400.000, karena belum dibayar menimbulkan akun utang gaji yang dicatat disisi kredit 400.000
f. Penyusutan Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan aktiva yang memberikan manfaat operasi lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena pemakaian nilai aktiva akan berkurang bersamaan dengan jalannya waktu. Dalam akuntansi berkurangnya nilainya aktiva tetap ini lebih dikenal dengan penyusutan.
Apa itu penyusutan? Penyusutan aktiva adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap untuk periode-periode aktiva tersebut digunakan. Pencatatan penyusutan aktiva tetap dilakukan setiap akhir periode akuntansi, yaitu dengan mendebit akun beban penyusutan, mengkredit akun akumulasi penyusutan seperti tabel dibawah ini:
Des 31 Beban Penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Perhatikan neraca saldo dan data penyesuaian berikut ini:
Neraca saldo per 31 Desember 2000
Peralatan 1.200.000
Akm peny.peralatan 1.200.000
Data penyesuaian per 31 Desember 2000
-ditaksir penyusutan peralatan tahun ini 10% dari harga perolehan
Keterangan:
Penyusutan 10% x 1.200.000 = 120.000, dicatat sebagai akun beban penyusutan peralatan di sisi debit dan di sisi kredit sebagai akumulasi penyusutan peralatan. Perhatikan jurnal penyesuaian dibawah ini:
Des 31 Beban Penyusutan 120.000
Akm Penyusutan 120.000
Obat kutil kelamin pria
BalasHapusobat kutil kelamin wanita
Penyakit Kutil Kelamin parah
obat Kutil Kelamin alami
obat kutil kelamin manjur Obat Kondiloma murah